USD/INR Menguat Dekat 91,25 Didukung Alih Arus FII dan Data NFP Menanti

Rupee India kembali melemah terhadap dolar AS akibat arus keluar modal asing dari pasar saham nasional yang berkelanjutan, menekan prospek mata uang lokal.

Pasangan USD/INR menunjukkan bias bullish di sekitar 91,25, didorong oleh permintaan dolar menjelang penguatan posisi di pasar non-deliverable forwards serta arus keluar portofolio asing yang berlanjut.

Laporan industri mencatat FII telah menjual saham India sekitar Rs 21.07383 crore pada bulan ini, meski defisit perdagangan November lebih baik dari perkiraan dan ekspor menuju AS meningkat, menahan sentimen terhadap INR.

Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Pergerakan USD/INR

Para investor menantikan rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk Oktober dan November sebagai sinyal arah kebijakan Fed, karena pasar tenaga kerja adalah kunci penentu kebijakan moneter.

PMI Gabungan HSBC India turun menjadi 58,9 pada November dari 59,7 bulan sebelumnya, menandakan bahwa aktivitas bisnis tetap tumbuh meskipun dengan laju yang lebih lambat.

Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga Fed tetap ada, namun masih bergantung pada bukti kekuatan tenaga kerja. Beberapa pedagang memperkirakan dua kali pemotongan hingga akhir 2026 jika kondisi pasar tenaga kerja menguat, menambah tekanan pada nilai tukar dolar.

Analisa Teknis USD/INR dan Level Kunci

Secara teknis, USD/INR diperdagangkan di sekitar 91,25 pada pembukaan sesi, dengan EMA 20-hari yang melandai ke atas di sekitar 90,07, memperkuat bias bullish.

RSI 14-hari berada pada 73,9 yang menunjukkan momentum kuat meski kondisi overbought menandakan peluang koreksi terbatas jika tekanan menipis.

Level support utama berada di sekitar 90,00 dan jika harga bertahan di atasnya, bias kenaikan dapat berlanjut menuju 92,00; target lebih lanjut bisa ke 92,50 jika momentum tetap positif.