EUR/USD menguat menuju 1,1775 pada pembukaan sesi Asia hari Senin, mengindikasikan respons pasar terhadap dinamika kebijakan moneter. Investor mencerna potensi relaksasi kebijakan AS di tahun 2026 sambil menilai apakah kekuatan euro saat ini dapat bertahan. Perpaduan faktor teknikal dan fundamental mendorong pasangan mata uang utama tersebut berada di zona positif.
Pasar menimbang kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada awal 2026, sebuah narasi yang dapat melemahkan dolar. Secara historis, langkah ini didorong oleh laju inflasi yang relatif terkendali dan perbaikan pasar tenaga kerja yang melambat. Bank sentral telah memangkas 75 basis poin sepanjang 2025, dan ekspektasi untuk dua pemangkasan tambahan di tahun depan tetap ada, memperbesar peluang bagi euro untuk menguat lebih lanjut.
Di seberang lautan, ECB menjaga suku bunga tetap stabil pada pertemuan terakhir dan sinyal yang disampaikan tetap data- dependent. Presiden ECB Christine Lagarde menekankan bahwa panduan ke depan belum bisa dipastikan karena ketidakpastian yang tinggi. Banyak analis melihat siklus pemangkasan ECB kemungkinan berlanjut secara bertahap, yang bisa mendukung euro dalam jangka pendek meski langkah-langkah lebih lanjut bergantung pada data.
Selain itu, fokus pasar juga tertuju pada laporan Penjualan Rumah Tertunda Amerika Serikat untuk November yang akan dirilis dalam beberapa hari. Data ini sering menjadi cerminan kesehatan pasar properti dan kepercayaan konsumen, serta dapat memicu perubahan dinamika perdagangan EUR/USD. Investor mencoba menilai apakah data tersebut akan menguatkan kembali narasi pemangkasan Fed atau justru mendorong penyesuaian lebih lanjut dalam ekspektasi suku bunga.
Di sisi lain, pasar memperkirakan bahwa ECB akan memangkas bunga sebesar 25 basis poin pada Februari 2026, meski tingkat kebijakan saat ini tetap rendah. Harga pasar uang telah merefleksikan kemungkinan tersebut, meskipun arah jangka panjang tetap bergantung pada evolusi data inflasi dan pertumbuhan. Gambaran ini menambah ruang bagi euro untuk bertahan lebih kuat terhadap dolar secara relatif dalam beberapa minggu ke depan.
Ketua Fed baru yang berpotensi menggantikan Powell mendapat sorotan, sebab kebijakan yang diambilnya bisa menentukan arah dolar di masa depan. Para analis menilai bahwa kebijakan yang tetap lunak atau fleksibel akan memperkuat narasi pelemahan USD terhadap euro. Di saat yang sama, ECB menegaskan perlunya langkah bertahap dan berbasis data, sehingga pasangan ini tetap sensitif terhadap setiap rilis data makro.
Dari sudut pandang strategi trading, arah EUR/USD tampak sangat dipengaruhi oleh pertemuan kebijakan dan data ekonomi yang akan datang. Pasangan ini telah berfluktuasi di sekitar level 1,1775, area yang sering menjadi bibir untuk pembukuan posisi baru. Trader sebaiknya menjaga fokus pada sinyal dari data inflasi, pekerjaan, dan petunjuk kebijakan dari kedua bank sentral.
Skenario beli disarankan jika harga bertahan di atas 1,17 dengan target sekitar 1,19, sambil menyiapkan stop loss di sekitar 1,1675 untuk menjaga rasio risiko terhadap imbalan minimal 1:1,5. Kondisi ini sejalan dengan narasi bahwa pemangkasan suku bunga AS dan Eropa dapat menambah ruang bagi euro untuk menguat lebih lanjut. Selalu pertimbangkan volatilitas dan sesuaikan ukuran posisi sesuai toleransi risiko Anda.
Namun para pelaku pasar perlu memantau rilis data AS, pernyataan kebijakan Fed, dan arah kebijakan ECB. Volatilitas bisa meningkat menjelang data utama, sehingga pelaku pasar perlu menjaga manajemen risiko yang ketat. Kesimpulannya, EURUSD memiliki potensi kenaikan jika dinamika kebijakan moneternya konsisten dengan narasi pelemahan dolar dan dukungan euro dalam jangka menengah.