GBP/USD terlihat bergerak mendekati peluang kenaikan seiring melemahnya dolar AS dan ekspektasi dua pemangkasan suku bunga Fed pada 2026. Pasangan ini sempat gap-up saat pembukaan lalu turun ke sekitar 0,7410 pada sesi Asia hari Senin. Pergerakan ini mencerminkan volatilitas yang dipicu sentimen pasar terhadap kebijakan moneter AS dan prospek suku bunga yang lebih rendah di masa depan. Investor memantau faktor-faktor fundamental yang bisa memicu dorongan menuju kenaikan bagi GBP.
Risalah Rapat FOMC Desember akan dirilis dan diperkirakan memberi wawasan mengenai arah kebijakan 2026. Probabilitas menahan suku bunga pada Januari tetap tinggi, sementara pasar juga menilai kemungkinan dua pemangkasan di tahun depan. Informasi ini bisa memicu pergeseran sentimen terhadap dolar dan mendukung GBPUSD jika interpretasi kebijakan Fed lebih dovish.
BoE diyakini akan melonggarkan kebijakan secara bertahap, meskipun ruang untuk pemangkasan lebih lanjut mendekati level netral terbatas. Inflasi Inggris menurun, tetapi tetap di atas target BoE, sehingga langkah pelonggaran tidak bisa terlalu agresif. Konteks ini membentuk gambaran bahwa GBPUSD bisa menguat jika data domestic Inggris tetap terkendali dan AS melunak lebih lanjut.
Data tenaga kerja AS menawarkan campuran sinyal. Klaim Tunjangan Pengangguran Awal turun menjadi 214 ribu, mengalahkan estimasi 223 ribu, sementara klaim lanjutan naik menjadi 1,923 juta. Rata-rata empat minggu juga menurun tipis menjadi 216,75 ribu. Kombinasi ini menunjukkan pasar tenaga kerja yang melonggarkan namun tetap menahan tekanan inflasi.
Hasil tersebut mempengaruhi persepsi pasar terhadap jalur kebijakan Fed. Alat FedWatch CME menunjukkan probabilitas tinggi untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan Januari, meskipun peluang pemangkasan sebesar 25 basis poin berkurang. Ketidakpastian mengenai apakah Fed akan melanjutkan pemangkasan di 2026 membuat GBPUSD tetap sensitif terhadap berita ekonomi AS.
Di Inggris, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga sebesar 0,1% sesuai proyeksi, sementara BoE menegaskan pelonggaran bertahap bisa terjadi tetapi terbatas. Inflasi di Inggris turun namun tetap lebih tinggi dari target 2%, menambah tantangan bagi kebijakan moneter. Kondisi ini menambah dinamika bagi GBPUSD karena perbedaan siklus kebijakan antara BoE dan The Fed.
Secara teknikal, GBPUSD berada di sekitar 0,7410 dan berpotensi menembus resistance terdekat di 0,7440–0,7450 jika momentum positif berlanjut. Break di atas 0,7450 bisa membuka jalur menuju 0,7480–0,7500 secara bertahap. Sementara itu, support terdekat berada di 0,7390 dan 0,7360 untuk menahan penurunan.
Kerangka fundamental tetap menjadi pendorong utama, dengan ekspektasi dua pemangkasan Fed di 2026 sebagai katalis utama. Namun, dinamika teknis menawarkan peluang entry long bila harga berhasil menahan di atas 0,7410 dengan konfirmasi kenaikan volume. Trader perlu waspada terhadap volatilitas jelang rilis FOMC dan data Inggris.
Rencana perdagangan yang disarankan adalah posisi buy dengan open 0,7410, stop loss 0,7390, dan take profit 0,7440. Rasio risiko/imbalan sekitar 1:1,5 terpenuhi jika target tercapai. Manajemen risiko harus disesuaikan dengan volatilitas harian dan ukuran posisi yang sesuai dengan toleransi kerugian.