EURJPY berada di sekitar 184,70 pada perdagangan hari ini, mencerminkan ketidakpastian minimal di tengah investor yang mencerna pesan-pesan kebijakan terbaru bank sentral. Kebijakan moneter ECB yang dinyatakan stabil menahan arah pergerakan euro, sementara yen mendapat dukungan sebagai aset safe haven saat risiko geopolitik membayangi pasar. Para pelaku pasar tetap waspada, menimbang kestabilan kerangka kebijakan di Eropa terhadap ketidakpastian fiskal yang berkelanjutan.
ECB mempertahankan suku bunga kebijakan di 2,0% dan mengisyaratkan jeda kebijakan dengan proyeksi yang direvisi naik untuk pertumbuhan dan inflasi. Pernyataan Presiden Christine Lagarde menegaskan bahwa kebijakan berada dalam posisi yang "baik" dan bahwa tingkat suku bunga kemungkinan tidak berubah untuk periode jangka panjang. Proyeksi baru menunjukkan inflasi tetap di bawah 2% selama dua tahun ke depan, sebelum kembali ke target pada tahun 2028, memperkuat ekspektasi akan status quo yang bertahan lama.
Para pejabat regional menambahkan nuansa keseimbangan risiko terhadap prospek Zona Euro. Beberapa pejabat tetap berhati-hati tentang pandangan jangka panjang karena pertumbuhan melambat meski ada sinyal pemulihan yang moderat. Sementara itu, ekspektasi pengetatan bertahap di Jepang dan ketidakpastian global menjaga yen tetap menjadi alat lindung nilai bagi investor.
BoJ baru-baru ini menaikkan suku bunga kebijakan menjadi 0,75%, tertinggi dalam beberapa dekade, sebagai bagian dari upaya menahan tekanan inflasi sambil menjaga momentum aktivitas ekonomi. Meski demikian, Gubernur Kazuo Ueda tetap menjaga waktu dan laju saat ini tidak pasti, menekankan bahwa keputusan akan sangat bergantung pada data harga dan keuangan. Kondisi tersebut mencerminkan pendekatan yang hati-hati dari otoritas Jepang terhadap pengetatan lebih lanjut.
Mata uang Yen tetap didorong oleh daya tarik safe haven di tengah ketegangan geopolitik dan kekhawatiran fiskal global. Komentar Atsushi Mimura, Wakil Menteri Keuangan Jepang untuk Urusan Internasional, telah menambah spekulasi mengenai kemungkinan intervensi resmi jika pergerakan pasar terlalu berlebihan, membantu membatasi tekanan pada JPY. Intervensi pasar di masa depan masih menjadi risiko penting bagi trader yang memantau pasangan EURJPY.
Di latar kebijakan, divergensi antara ECB dan BoJ membatasi potensi pergerakan besar bagi EURJPY. Bank of Japan menegaskan bahwa pengetatan lebih lanjut dapat terjadi jika aktivitas ekonomi dan inflasi berkembang sesuai proyeksi, sedangkan pandangan ECB tetap cenderung menahan perubahan untuk jangka panjang. Analisis lembaga seperti ING mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, meskipun tidak dalam waktu dekat, dengan jadwal yang bisa meluas hingga 2026.
Pergerakan EURJPY sekitar 184,70 menunjukkan pasar masih dalam fase konsolidasi antara dua arah kebijakan utama di zona euro dan Jepang. Kebijakan ECB yang stabil menahan dorongan untuk penguatan euro, sementara ekspektasi pengetatan bertahap di Jepang juga mendukung yen sebagai safe haven. Investor terus menilai sinyal terbaru dari bank sentral untuk menentukan arah jangka menengah.
Nilai risiko terhadap pasangan mata uang ini tetap terangkat oleh ketidakpastian geopolitik dan faktor fiskal global, sehingga peluang pergerakan besar ke arah mana pun tetap terbatas. Dalam konteks trading, area sekitar 184,70 dan kisaran terdekat bisa menjadi zona penting jika data ekonomi baru muncul. Trader disarankan memantau update kebijakan selanjutnya dan data inflasi yang berpotensi memicu reaksi pasar.
Dengan asumsi pasar tetap dalam mode menunggu, pendekatan netral menjadi pilihan yang bijak. Karena perbedaan kebijakan antara ECB dan BoJ cukup tajam, potensi trading dengan rasio risiko-imbalan 1:1,5 akan lebih mungkin jika ada perubahan pada data inflasi atau pernyataan kebijakan. Karena informasi yang disampaikan bersifat fundamental, rekomendasi trading pada artikel ini adalah netral dan tidak memberikan sinyal buy atau sell.