Fed Dovish dan Siklus Suku Bunga Global Dorong Dolar AS Lemah Menuju 2026

Keberlanjutan nada kebijakan dovish The Fed serta perubahan kebijakan bank sentral di negara lain berpotensi menekan dolar AS menuju pelemahan jangka menengah hingga 2026. Pasar sedang menimbang sinyal-sinyal pelonggaran dan bagaimana hal tersebut bisa membentuk level nilai tukar dolar terhadap mata uang utama lainnya.

Analis FX ING menekankan bahwa meskipun Fed kemungkinan menahan diri dari mengakui pelonggaran agresif, faktor musiman dan ketidakpastian mengenai kepemimpinan bank sentral di masa depan bisa membatasi tekanan naik pada dolar. Kondisi ini mendasari pandangan bahwa USD berpotensi tetap lemah secara bertahap.

Siklus pemotongan suku bunga global menambah sisi negatif bagi USD, terutama jika Federal Reserve tetap berada pada mode dovish. Perubahan kebijakan di luar negeri diperkirakan menjadi faktor pendukung pelemahan dolar ringan hingga 2026. Investor juga akan menilai pernyataan pejabat bank sentral Australia dan Kanada yang akan muncul minggu ini.

Kalender Data AS dan Sorotan Pasar

Kalender pekan ini menyoroti data lowongan pekerjaan JOLTS AS dan pertemuan FOMC yang dijadwalkan berlangsung pada malam hari Rabu. Data JOLTS berfungsi sebagai indikator kesehatan pasar tenaga kerja, sementara arah kebijakan FOMC menjadi pilar utama bagi pergerakan mata uang.

Beberapa analis menilai bahwa ekspektasi pelonggaran 90 basis poin yang telah masuk ke dalam kontrak berjangka Fed Funds pada awal 2027 mungkin terlalu optimis untuk tervalidasi sepenuhnya. Ketidakpastian atas jalur pelonggaran dapat membatasi pergerakan dolar, meski data ekonomi kuat bisa memicu respons volatilitas sesaat.

Di sisi lain, potensi penunjukan Kevin Hassett sebagai Ketua Fed dalam beberapa bulan mendatang dan faktor musiman yang mendukung dolar tetap rendah menuju akhir tahun bisa membatasi apresiasi USD. Secara teknikal, DXY diperkirakan berada dalam kisaran sempit sekitar 98,80 hingga 99,20 hari ini.

Skenario Trading dan Rekomendasi Level

Secara garis besar, outlook dolar masih rentan terhadap pelemahan jangka menengah karena kombinasi kebijakan dovish The Fed dengan dinamika kebijakan global. Narasi ini memberikan ruang bagi penilaian positif terhadap risiko mata uang berisiko terhadap dolar yang lebih lemah.

Untuk strategi trading, fokuslah pada konteks fundamenta: jika tekanan pelemahan dolar terus berlanjut, posisi jual terhadap indeks dolar bisa dipertimbangkan dengan manajemen risiko yang ketat. Penting untuk memastikan rasio risiko-imbalan memadai agar peluang tersebut memenuhi standar manajemen risiko.

Rincian rekomendasi level untuk sorotan DXY adalah sebagai berikut: Open 99.00, Target Price 98.00, Stop Loss 99.60, dengan sinyal jual (sell) dan rasio risiko-keuntungan sekitar 1:1,6. Jika pasar menggerakkan sesuai rencana, potensi keuntungan dapat memenuhi kriteria minimal 1:1.5.

Signal: SELL
Open: 99 · TP: 98 · SL: 99.6

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image