Dalam wawancara dengan CNBC, Presiden Fed New York John Williams membahas arah kebijakan moneter yang sedang berjalan. Ia menekankan bahwa beberapa data terbaru menunjukkan progres disinflasi dan fleksibilitas untuk menimbang langkah selanjutnya. Fokus utama adalah menjaga kestabilan pasar tenaga kerja sambil memantau dinamika inflasi.
Data inflasi memang punya distorsi yang perlu diluruskan dengan data tambahan. Karena itu, pembacaan inflasi saat ini belum cukup untuk menarik kesimpulan tegas. Williams menegaskan perlunya akumulasi data lebih lanjut agar kebijakan bisa disesuaikan secara bertahap.
Survei lapangan pekerjaan menunjukkan peningkatan lapangan kerja yang stabil di sektor swasta. Meskipun tingkat pengangguran tampak tertekan oleh distorsi data, pembacaan tersebut tidak mengejutkan para analis pasar. Secara keseluruhan tren tenaga kerja sejalan dengan arah kebijakan The Fed yang telah menyesuaikan langkah-langkahnya.
Kebijakan moneter berada pada posisi yang baik untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut, menurut Williams. Ia menyatakan tidak ada urgensi untuk mengubah pola kebijakan yang telah berjalan. Arah kebijakan tetap menekankan dukungan terhadap pasar kerja sambil menunggu data baru yang lebih jelas.
Pendekatan The Fed mengacu pada instrument kebijakan yang sedikit membatasi, namun masih memiliki ruang untuk bergerak kembali ke posisi netral. Inflasi yang berada di atas target memberi konteks bahwa penyesuaian bertahap lebih tepat daripada perubahan drastis. Kebijakan ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara inflasi, pekerjaan, dan stabilitas keuangan.
Proyeksi aktivitas ekonomi untuk 2025 menunjukkan pertumbuhan sekitar 1% hingga 1,5% dengan potensi peningkatan pada satu tahun berikutnya mendekati 2,25%. Pertumbuhan itu didorong oleh kemajuan produktivitas yang diperkirakan akan memberikan dukungan tambahan. AI tidak dipandang sebagai risiko sistemik dan bank sentral menegaskan bahwa mereka tidak akan mengantisipasi pasar yang salah.
Pembelian obligasi saat ini difokuskan pada pengelolaan cadangan dan bersifat teknis, bukan alat untuk menurunkan suku bunga jangka panjang. The Fed tidak melakukan pelonggaran kuantitatif saat ini. Dengan demikian, kebijakan lebih menekankan stabilitas likuiditas daripada perubahan arah kebijakan.
Fed tidak berniat mengantisipasi ekspektasi pasar yang salah, dan kebijakan ini berlandaskan data. Pembelian aset tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi tingkat suku bunga jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa mandat utama tetap pada menjaga pasar tenaga kerja tetap kuat sambil mengendalikan inflasi.
Secara akhir, Williams mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga di masa depan, meskipun jalurnya bergantung pada data. The Fed berada dalam posisi yang baik untuk menyeimbangkan tujuannya antara pertumbuhan kerja dan stabilitas harga. Kebijakan saat ini memberikan ruang untuk penyesuaian menuju netral seiring penyempurnaan data inflasi dan aktivitas ekonomi.