GBP/JPY bergerak relatif terbatas di tengah perdagangan yang tipis akibat masa liburan. Banyak pelaku pasar menahan posisi sambil menilai sinyal arah dari berita-berita terkini. Harga berada di sekitar 210,70 selama sesi perdagangan Eropa pada hari Rabu.
Di tengah kondisi tersebut, volatilitas terlihat rendah meskipun ada dinamika antara yen dan pound. Investor menanti konfirmasi lebih lanjut dari kebijakan bank sentral untuk memproyeksikan langkah selanjutnya. Pergerakan yang minim menggambarkan kehati-hatian pasar menjelang rilis data penting berikutnya.
Secara teknikal, aksi harga sedang terkonsolidasi dengan level kunci di sekitar 210,70. Resistance dan support berada pada kisaran yang sempit, meningkatkan peluang breakout jika muncul kejutan data atau pernyataan kebijakan. Sentimen pasar tetap berhati-hati karena periode liburan sering menghadirkan reli yang tertunda.
Nilai yen melemah karena Jepang meluncurkan kebijakan fiskal ekspansif yang didukung oleh anggaran besar. Kabinet berupaya mencapai keseimbangan antara pengeluaran fiskal dan utang, sambil membatasi penerbitan obligasi baru. Dampak terhadap yen terlihat sebagai tekanan pelemahan jangka pendek.
Anggaran mencapai rekor ¥122,3 triliun, menunjukkan dorongan fiskal untuk menjaga momentum ekonomi. Meski demikian, beban utang publik Jepang telah melampaui dua kali ukuran produk domestik bruto, sehingga ruang untuk stimulus besar masih terbatas. Kondisi fiskal ini menyebabkan investor menilai risiko fiskal jangka panjang.
Dampak kebijakan fiskal tersebut terlihat juga dari ekspektasi pasar terhadap BoJ yang kemungkinan menaikkan suku bunga pada pertemuan Juli. BoJ telah menaikkan suku bunga kebijakannya menjadi 0,75%, level tertinggi dalam 30 tahun, yang turut mendukung yen meskipun utang negara membebani ruang kebijakan. Ancaman intervensi juga muncul, ketika Menteri Keuangan menegaskan kemampuan Jepang untuk bertindak jika pergerakan mata uang berlebihan.
Pembentukan sentimen GBP didorong oleh nada hati-hati seputar kebijakan BoE. Pasar menilai bahwa pemangkasan bisa terjadi, tetapi ritme pengurangan diperkirakan lebih lambat dari ekspektasi awal. Ketidakpastian jalur kebijakan membuat investor tetap waspada terhadap pergerakan pasangan GBP/JPY.
Gubernur BoE, Andrew Bailey, menegaskan bahwa suku bunga kemungkinan akan terus menurun secara bertahap, meski kedalaman pemangkasan masih belum pasti. Sinyal tersebut membuat peluang bagi GBP untuk menguji level resistance lebih tinggi jika data ekonomi mengecewakan. Pasar memperkirakan setidaknya satu pemangkasan suku bunga pada paruh pertama tahun ini, dengan peluang pemotongan kedua menjelang akhir tahun sekitar 50%.
Lebih lanjut, beberapa laporan menunjukkan ekspektasi pasar terhadap potensi intervensi Jepang bila pergerakan mata uang melebar. Intervensi dapat menjadi faktor pendukung bagi GBP/JPY jika BoJ bertindak, sementara perubahan kebijakan BoE tetap menjadi faktor determinan utama. Secara teknis, setup harga mengindikasikan peluang beli dengan target di atas level pembukaan dan risiko terkontrol sesuai rasio risiko/imbalan yang diharapkan.