GBP/USD telah memasuki fase pelambatan saat fokus investor beralih ke arah penurunan suku bunga. Pergerakan kurva menunjukkan volatilitas yang tipis seiring para peserta pasar menunggu petunjuk kebijakan dari bank sentral utama.
Pemantauan terhadap Federal Reserve (Fed) dan Bank of England (BoE) menandakan keduanya kemungkinan melanjutkan sikap pelonggaran suku bunga dalam beberapa minggu mendatang. Investor juga menimbang dinamika simultan antara dua ekonomi besar yang dapat memicu pergeseran arah pasangan mata uang tersebut.
Dalam konteks teknikal, GBP/USD berfluktuasi di sekitar level 1.3200 pada hari Selasa, menandai kehati-hatian pasar menjelang rilis data dan keputusan kebijakan. Ketidakpastian ini juga mempengaruhi likuiditas jelang acara penting di bulan Desember.
Rilis data ketenagakerjaan ADP AS menjadi fokus utama bagi The Fed. Data yang dinilai berperan sebagai indikator pra-angka NFP ini diperkirakan menunjukkan perlambatan pekerjaan bersih pada bulan November, meskipun hubungan dengan angka nonfarm payroll sesungguhnya sering tidak kuat.
Para pelaku pasar menilai bahwa ADP memiliki kualitas data yang lemah, terlebih karena tantangan pengumpulan data selama blackout fiskal. Meskipun demikian, pergerakan ADP tetap menjadi katalis untuk mengambil posisi pada pasangan mata uang yang sensitif terhadap kebijakan moneter.
Ekspektasi pasar tetap mengarah pada bias penurunan suku bunga di Desember untuk Fed dan BoE, meskipun pernyataan kebijakan dari pejabat utama belum menunjukkan konsistensi dalam nada dan kecepatan. Investor menimbang risiko ketidakpastian kebijakan saat mereka menilai arah dolar AS dan pound sterling.
Rencana perdagangan yang diusulkan adalah posisi Buy pada GBP/USD dengan open di 1.3200. Target keuntungan (TP) ditetapkan di 1.3350, sedangkan stop loss (SL) ditempatkan di 1.3150, menciptakan rasio risiko/imbangan sekitar 1:3.
Pendekatan ini mempertimbangkan ekspektasi pelonggaran suku bunga oleh Fed dan BoE menjelang Desember. Namun, investor tetap sadar bahwa pernyataan pejabat saat ini dapat mengakibatkan perubahan arah jika data ADP atau pernyataan kebijakan menimbulkan kejutan besar.
Manajemen risiko menjadi kunci dalam skenario ini, dengan menilai potensi volatilitas jelang dua pertemuan kebijakan penting. Jika data AS lebih lemah dari ekspektasi, bias untuk GBPUSD bisa menguat; sebaliknya, jika harga mematahkan level kritis, agresi risk-off bisa terjadi.