GBP/USD Stabil Setelah BoE Hawkish dan Data Inflasi AS Lemah, Pasangan Menjajal Potensi Upside

GBP/USD stabil setelah volatilitas hari sebelumnya, dan pergerakannya diperdagangkan di sekitar level kunci. Harga spot berada di sekitar 1.3380-1.3385 dengan kenaikan tipis sekitar 0.05% pada hari ini. Indikator Simple Moving Average (SMA) 200-hari tetap relevan sebagai patokan arah tren jangka menengah.

Harga belum meninggalkan konsolidasi, setelah mundur dari kisaran pertengahan 1.3400-an dan mendekati level tertinggi dua bulan. Kondisi ini mencerminkan adanya keseimbangan antara perhatian terhadap kebijakan dan minat pembeli yang tipis selama sesi Asia. Sinyal teknikal menunjukkan bahwa penolakan terhadap dorongan jual masih dominan namun belum ada dorongan breakout jelas.

Secara teknis, kapabilitas GBP mengalami dukungan kumulatif karena posisi di atas SMA 200-hari. Dengan demikian, skenario memperkaya peluang kenaikan masih wajar jika harga dapat dipertahankan di atas level sekitar 1.3380-1.3400, menguatkan bias bullish jangka menengah hingga panjang.

Dinamika Kebijakan BoE dan dampak pada GBP

Bank of England memutuskan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%, dengan suara 5-4 di antara anggota komite. Langkah ini dipandang sebagai poros utama yang mendukung GBP dan menjaga momentum pasangan GBP/USD. Meski demikian, pemungutan suara yang ketat mengindikasikan adanya perbedaan pandangan internal soal pelonggaran lebih lanjut di masa mendatang.

Keputusan tersebut mengubah ekspektasi pasar mengenai jalur kebijakan, dengan investor menilai bahwa pelonggaran agresif pada tahun depan tidak sejalan dengan kemunculan tekanan inflasi. Di sisi lain, pembacaan aliran data inflasi di AS yang lebih lemah mengurangi tekanan untuk pengetatan lebih lanjut dalam dua arah, sehingga pound berupaya mempertahankan posisi kuatnya pada data coming. Ketika pasar menakar risiko, potensi pemotongan lanjutan cenderung menurun, namun 5-4 vote memperlihatkan adanya ruang untuk keputusan yang seimbang di masa mendatang.

Secara keseluruhan, dinamika kebijakan BoE menambah fondasi bagi skenario pound yang lebih positif jika sentimen inflasi tetap tahan banting. Dukungan kebijakan hawkish telah menambah arc prospek GBP, meskipun pergerakan di pasar valuta asing tetap sensitif terhadap data ekonomi dan risiko likuiditas. Dengan demikian, peluang pembelian pada GBP/USD tetap bergantung pada bagaimana pair berhasil menjaga level support utama di sekitar 1.3380-1.3400.

Dampak data inflasi AS dan prospek kebijakan Fed

Data inflasi konsumen AS yang lebih lemah mendorong penjualan dolar dan memberikan ruang bagi pound untuk menguat. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) umum naik 2,7% YoY pada November, yang lebih rendah dari ekspektasi 3,1%. Sisi inti IHK meningkat 2,6% YoY, tidak memenuhi proyeksi dan memperlemah tekanan pada kebijakan Federal Reserve.

Reaksi pasar awal terhadap data inflasi relatif singkat, dengan beberapa posisi dolar terjual saat likuiditas Asia memperlihatkan perubahan sentimen. Meski demikian, dinamika ini bersifat sementara karena pedagang menimbang ulang prospek laju penurunan suku bunga AS pada tahun 2026. Faktor ini mendukung argumen bahwa USD bisa melemah lebih lanjut terhadap pasangan berisiko maupun pasangan utama seperti GBP/USD.

Secara teknikal, ekspektasi dovish Fed menjaga dolar dalam posisi defensif dan membantu GBP/USD menguji kembali wilayah SMA 200-hari sebagai dasar untuk pergerakan lebih lanjut. Dengan data inflasi yang lebih lemah dan pandangan pasar terhadap pelonggaran berkepanjangan, potensi apresiasi GBP terhadap USD tampak lebih relevan jika harga tetap berada di atas level support dan jika tonase risk-on tetap terjaga. Risiko/imbal hasil tetap di bawah ukuran yang ketat namun rasio risk/reward untuk skenario beli bisa memenuhi target minimal 1:1.5.

Signal: BUY
Open: 1.3383 · TP: 1.345 · SL: 1.335

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image