GBP/USD diperdagangkan mendatar di sekitar level 1.3465 pada awal sesi Asia. Pergerakan harga relatif tenang mencerminkan minimnya kejutan data dan fokus pada kebijakan moneter. Volume perdagangan menjelang liburan Tahun Baru cenderung rendah, sehingga breakout besar cenderung tertunda.
Analisis teknikal menunjukkan bahwa level 1.3465 masih berada di area support/resistance tipis, yang berarti peluang bagi pelaku pasar untuk menentukan arah selanjutnya sangat bergantung pada berita kebijakan. Pelaku pasar memantau jawaban BoE terhadap risiko inflasi dan bagaimana langkah-langkahnya terselar dengan proyeksi pemotongan suku bunga bertahap. Sementara itu, pasar valuta asing siap menyerap sinyal dari data ekonomi yang keluar setelah liburan.
Kebijakan BoE menunjukkan penurunan suku bunga yang bertahap, dengan risiko tergelincir jika pertumbuhan ekonomi melambat lebih lanjut. Analisis menunjukkan bahwa sikap pelaku pasar akan tetap berhati-hati hingga ada konfirmasi lebih lanjut mengenai jarak pemotongan. Secara umum, faktor BoE cenderung mendukung GBP jika tekanan pada USD mereda.
Kebijakan BoE menjadi fokus utama karena bank sentral menargetkan jalur pemotongan suku bunga bertahap. Bank sentral Inggris baru-baru ini menurunkan suku bunga dari 4,0% menjadi 3,75%, menandai level terendah dalam hampir tiga tahun. Gubernur Andrew Bailey menekankan bahwa langkah-langkah selanjutnya akan bergantung pada bagaimana inflasi merespon dan bagaimana pertumbuhan ekonomi berjalan.
Para analis menilai bahwa pemangkasan suku bunga di paruh pertama tahun ini mungkin terjadi setidaknya satu kali, dengan peluang penurunan kedua lebih dari separuh probabilitas menjelang akhir tahun. Pasar menunjukkan ekspektasi bahwa BoE akan menjalankan kebijakan secara bertahap, meski besaran pemotongan setiap kali akan tergantung pada momentum inflasi. Keyakinan ini menambah tingkat dukungan bagi GBP jika laju inflasi melambat lebih cepat dari proyeksi.
Meski adanya tekanan terhadap dolar karena sikap pasar terhadap Fed, faktor BoE yang lebih dovish dapat menahan potensi apresiasi dolar terhadap pound. Trader menilai bahwa posesis kebijakan BoE dapat menjadi pendorong utama pergerakan GBP terhadap USD ketika data inflasi dan pertumbuhan menunjukkan dinamika yang jelas. Secara keseluruhan, jalur pemotongan bertahap BoE menambah peluang bagi GBP dalam jangka menengah.
Di sisi lain, Fed melakukan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember, membawa kisaran target dana federal ke 3,50%–3,75%. Keputusan ini mencerminkan upaya bank sentral untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan tekanan inflasi. Namun, risalah FOMC menunjukkan bahwa sebagian besar peserta melihat kelayakan untuk menjaga pemotongan lebih lanjut jika inflasi terus menurun.
Beberapa pejabat Fed menilai kebijakan yang lebih berhati-hati bisa menjadi langkah yang tepat untuk menstabilkan pasar tenaga kerja yang melemah. Sementara itu, beberapa anggota komite menyarankan untuk menunda pemulihan kebijakan lebih lanjut dan membiarkan dinamika inflasi berkembang sebelum mengambil langkah besar. Pasar pun menilai probabilitas berhenti pada Januari meningkat, menambah tekanan bagi dolar untuk melemah lebih lanjut jika data inflasi menunjukkan penurunan berkelanjutan.
Dengan konteks ini, GBPUSD bisa mendapat dukungan dari pergeseran kebijakan Fed yang akhirnya cenderung lebih longgar dibandingkan ekspektasi. Analisis teknikal dan fundamental menyiratkan peluang beli bagi GBP asalkan data inflasi Inggris tetap menunjukkan pelonggaran yang sejalan dengan prospek pemotongan BoE. Dalam jangka pendek, pergerakan pasangan ini bisa tetap bertumpu pada hasil rilis data ekonomi utama dan perubahan sentimen pasar menuju liburan.