USD/JPY Konsolidasi di Kisaran 156 Menjelang Tutup Tahun 2025: BoJ Intervensi dan Sentimen Fed Mencuat

USD/JPY Konsolidasi di Kisaran 156 Menjelang Tutup Tahun 2025: BoJ Intervensi dan Sentimen Fed Mencuat

USD/JPY gagal menggeser arah berarti pada hari perdagangan terakhir karena volume yang rendah akibat liburan. Pasangan ini tetap berada dalam pola konsolidasi teknis di sekitar level 156,00 sepanjang minggu terakhir tahun 2025, menandakan minimnya momentum di pasar valuta asing. Para pelaku pasar menunggu konfirmasi dari rilis data ekonomi maupun isyarat kebijakan selanjutnya sebelum mengambil posisi besar.

Sinyal teknis menunjukkan resistensi di atas 156,00 sementara tekanan jual terlihat terbatas, sehingga pelaku pasar menahan diri menilai kejutan dari data ekonomi maupun kebijakan bank sentral. Pergerakan harga yang terbatas menambah ketidakpastian jangka pendek dan membuat arah menuju akhir tahun menjadi lebih sulit diprediksi. Pasar juga menghadapi dinamika likuiditas yang lebih rendah akibat liburan, sehingga breakout kecil pun bisa mendefinisikan sentimen.

Kinerja yen tetap tertekan meski ada pergerakan naik dari dasar pada beberapa pekan terakhir, karena fokus pasar beralih pada risiko intervensi dan arah kebijakan. Dengan beban volatilitas yang rendah, pergerakan jangka pendek cenderung berada dalam kisaran sempit dan investor menimbang skenario intervensi BoJ. Secara teknis, level 156,0 berfungsi sebagai sona penting yang bisa memicu reaksi pasar jika ditembus, tetapi konfirmasi dari pembuat kebijakan tetap diperlukan.

Faktor kebijakan moneter dan risiko intervensi

BoJ menjadi fokus utama risiko kebijakan karena bank sentral ini menutup putaran kebijakan dengan kenaikan suku bunga menjadi 0,75% pada 19 Desember dan tetap menjaga sikap yang relatif hawkish bagi ukuran kebijakan jangka menengah. Para pengamat mencatat bahwa langkah ini menambah beban pada struktur biaya finansial jangka panjang dan meningkatkan volatilitas pasar mata uang. Implementasi kebijakan yang unik di tingkat global membuat pelaku pasar menempatkan Yen dalam posisinya, meskipun arah pasangan USD/JPY belum jelas.

Sisi data AS juga memengaruhi pandangan pasar. Notulen FOMC menunjukkan suasana hati yang lebih dovish, dengan sebagian anggota menyiratkan pemotongan suku bunga di masa depan jika inflasi terus turun. Namun keandalan data inflasi masih dipertanyakan karena beberapa komponen penting menunjukkan pelemahan atau pergeseran metodologis. Para investor menilai bahwa sinyal kebijakan bergantung pada evolusi inflasi dan dinamika pertumbuhan, sehingga tren pemotongan suku bunga bisa terjadi jika jalur inflasi berlanjut turun.

Pasar menilai bahwa harga pembiayaan dolar dan dinamika data inflasi akan membatasi pergerakan USD/JPY, sambil menambah risiko intervensi Yen jika level teknis teruji. Arah pasangan ini tetap bergantung pada kejutan kebijakan berikutnya dan pada sinyal teknis yang berkembang di pasar. Investor diminta untuk menyiapkan skenario risiko dan melindungi posisi karena volatilitas bisa kembali meningkat jika ada kejutan kebijakan atau rilis data ekonomi besar.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image