Pemerintah Jepang menuding pesawat tempur China mengarahkan radar kontak tembakan ke pesawat F-15 milik Jepang di perairan internasional dekat Okinawa, insiden yang dinilai berbahaya bagi pelayaran udara.
Catatan kejadian menunjukkan deteksi radar yang lebih terang daripada biasa, menambah kekhawatiran soal keselamatan penerbangan rutin di wilayah tersebut.
Menhan Shinjiro Koizumi menegaskan Jepang akan merespons secara tegas namun tanpa provokasi untuk menjaga stabilitas regional dan jalur diplomatik tetap terbuka.
Dalam perdagangan valuta asing, USDJPY tercatat turun sekitar 0,05% menjadi 155,23 pada sesi hari ini, menunjukkan respons pasar terhadap ketegangan baru di kawasan tersebut.
Pergerakan minor ini mencerminkan preferensi investor terhadap aset yang dianggap lebih aman di tengah risiko geopolitik, meskipun tren jangka pendek masih terbentuk secara volatil.
Pemerintah dan otoritas terkait diperkirakan memantau perkembangan diplomatik sambil menilai dampak bagi likuiditas dan sentimen investor global terhadap yen dan dolar.
Secara sinyal, berita itu sendiri tidak memberikan sinyal teknikal yang jelas untuk masuk atau keluar pasar karena tidak ada level harga kunci atau pola grafik yang teridentifikasi.
Bagi trader, fokus utamanya adalah manajemen risiko, dengan mempertimbangkan potensi pergerakan volatilitas jika reaksi diplomatik memicu eskalasi atau pelunakan ketegangan.
Seiring evolusi situasi regional, kemungkinan arah USDJPY akan dipengaruhi oleh dinamika berita selanjutnya, data ekonomi, dan respons kebijakan yang dapat mengubah ekspektasi pasar.