NZDUSD kembali menguat untuk hari ketiga berturut-turut meski upaya kenaikan terbatas di bawah level 0,5790.
Investors merespons data perdagangan Tiongkok yang kuat, dengan surplus yang melampaui ekspektasi dan ekspor naik 5,9 persen, meningkatkan kepercayaan pada ekonomi utama mitra dagang Selandia Baru dan memberi dukungan bagi Dolar Selandia Baru.
Di saat yang sama, pasar menilai risiko global dari gempa Jepang dan keuntungan risiko yang menurun telah membatasi pergerakan, sehingga pair berada di jalur sideways namun tetap pada wilayah positif bagi NZD, sambil menantikan data JOLTS AS yang diperkirakan stabil di sekitar 7,2 juta.
Investors menantikan potongan kebijakan sebesar 25 basis poin pada pertemuan Federal Reserve mendatang, dengan nada hawkish yang mungkin menahan laju pelonggaran di masa depan.
Kebijakan tersebut berpotensi mengangkat dolar AS karena pedoman jangka pendek yang lebih ketat dan ekspektasi terhadap jeda pelonggaran di awal 2026, yang memberi dukungan bagi USD terhadap pasangan risiko seperti NZDUSD.
Di sisi lain, pernyataan dari bank sentral AS serta petunjuk mengenai jalur kebijakan ke depan akan mempengaruhi arah perdagangan, dengan pasar menimbang apakah jeda pelonggaran akan diiringi perubahan tilt terhadap prospek pertumbuhan global.