Survei OPEC November: Produksi Anggota Tergantung Kuota Menurun Meski Permintaan Diperkirakan Lemah

Menurut jajaran survei, output dari negara-negara yang terikat kuota menunjukkan penurunan pada November meski potensi peningkatan sekitar 85.000 barel per hari sesuai kesepakatan. Realitas operasional menunjukkan pelaksanaan produksi tidak sepenuhnya mencapai target meski ada hak meningkat.

Arab Saudi menahan produksi meskipun kuota lebih tinggi karena beberapa negara berada pada kapasitas maksimal, sementara Irak perlu mengompensasi kelebihan produksi sebelumnya melalui pemangkasan. Langkah ini mencerminkan alokasi kemampuan produksi yang beragam di antara anggota kuota.

Penundaan pemanfaatan kuota secara penuh bisa mengindikasikan permintaan minyak yang lebih lemah, dan hal ini berpotensi memicu penyesuaian harga jual resmi oleh Saudi sebagai respons pasar global yang melemah.

Perbedaan Hasil Survei Reuters dan Bloomberg

Perbedaan signifikan antara Reuters dan Bloomberg terutama muncul pada Irak dan Uni Emirat Arab, di mana Bloomberg melaporkan angka produksi lebih tinggi dibandingkan estimasi Reuters.

Survei Reuters menunjukkan produksi negara terikat kuota sekitar 400.000 bpd di bawah level kesepakatan, sementara Bloomberg melaporkan kelebihan sekitar 260.000 bpd. Ketidaksesuaian ini menambah kompleksitas penilaian kepatuhan kuota.

Ketidakpastian data ini mencerminkan tantangan mengukur realisasi produksi dan dapat mempengaruhi pandangan pasar terhadap arah harga minyak serta kebijakan produsen di masa depan.

Implikasi bagi Harga Minyak dan Strategi Pasar

Kondisi permintaan yang tampak melemah menambah tekanan pada harga meski pasokan dari beberapa negara menunjukkan kapasitas peningkatan yang terbatas. Kombinasi faktor ini menambah volatilitas pasar energi.

Kendati ada kejutan dari realisasi kuota, Saudi yang tidak sepenuhnya memanfaatkan kapasitas bisa memperlihatkan sinyal permintaan global yang lesu dan meningkatkan ketidakpastian bagi trader dalam jangka pendek.

Bagi pelaku pasar, fokus analisis adalah pada tren kepatuhan kuota, dinamika output negara anggota utama, serta respons kebijakan harga jual resmi untuk menyusun strategi trading yang lebih matang.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image