Data pasar menunjukkan USD/CNH terus bergerak ke arah bawah, meski dolar AS melemah secara luas. Laju turunnya mencerminkan dinamika arus perdagangan dan peluang aliran modal yang mendukung renminbi.
Menurut analis Valas ING, Chris Turner, fenomena ini didorong oleh kombinasi ekspor China yang saat ini membaik dan potensi arus masuk portofolio asing yang memperkuat renminbi.
Turner menambahkan bahwa penguatan RMB pada tahun ini telah dimungkinkan karena otoritas lokal secara konsisten mengelola pasangan USD/CNH, sehingga membiarkan apresiasi berlangsung sambil menjaga volatilitas tetap terkendali.
Secara kebijakan, penguatan RMB tampaknya didorong oleh upaya untuk mendukung permintaan domestik ketika Cina bertransisi dari model ekonomi yang heavily bergantung pada ekspor menuju konsumsi dan investasi dalam negeri.
Pengelolaan arus modal dan stabilitas pasar menjadi elemen kunci untuk menjaga momentum tersebut, terutama dalam konteks menjaga keseimbangan pasar valuta asing seiring perubahan struktur ekonomi.
Tim analisis memperkirakan USD/CNH akan turun menuju area sekitar 6,90 dalam tahun mendatang, sejalan dengan narasi penguatan RMB yang didorong oleh permintaan domestik dan fleksibilitas kebijakan. Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas dan menerapkan manajemen risiko yang tepat.