USD/JPY Divergensi Nilai Wajar terhadap Selisih Imbal Hasil AS-Jepang: Dampak pada Yen dan Kebijakan BoJ-Fed

USD/JPY telah memutus keterkaitannya dengan selisih imbal hasil AS-Jepang, menandakan pergeseran dinamika yang sebelumnya berbalik positif antara suku bunga Amerika dan Jepang. Para analis MUFG, termasuk Lee Hardman dan Abdul-Ahad Lockhart, menekankan bahwa risiko fiskal di Jepang kini mendominasi narasi, meski perbedaan suku bunga terus menyempit.

Dinamika ini juga ditopang oleh temuan divergence antara harga spot dan nilai wajar yang tercatat sejak Oktober. Model nilai wajar jangka pendek yang biasanya menggunakan selisih imbal hasil 2 tahun dan volatilitas tersirat kini menunjukkan kesalahan penilaian berkelanjutan, menyiratkan bahwa faktor risiko Jepang telah memainkan peran lebih besar dalam pergerakan USD/JPY.

Secara historis, USD/JPY mengikuti korelasi dengan selisih imbal hasil jangka pendek AS-JP. Namun, perubahan terbaru menunjukkan harga pasar mencerminkan faktor risiko yang lebih terfokus pada Jepang, bukan sekadar dinamika suku bunga. Hal ini dipicu ketidakpastian fiskal setelah perubahan pemerintahan dan anggaran tambahan yang besar, menambah tekanan pada yen.

Segmen 2: Implikasi Makro dan Perilaku Pasar

Korelasi antara pengembalian USD/JPY dan selisih imbal hasil AS-JP menurun drastis setelah Oktober, menandakan pergeseran dua arah antara dua ukuran volatilitas dan risiko. Dengan rata-rata korelasi rolling 12 minggu sebelumnya mencapai +0,43 dan puncaknya +0,91 pada Februari, korelasi pasca-Oktober turun menjadi -0,07 dengan delapan minggu berturut-turut negatif.

Interpretasi utama adalah aksi harga USD/JPY yang mencerminkan risiko spesifik Jepang, bukan hanya dinamika kebijakan moneter AS. Ketidakpastian fiskal yang dipicu oleh kepemimpinan baru dan kebutuhan anggaran tambahan telah mengubah tarikan kebijakan BoJ dan The Fed. Akibatnya, arah pergerakan pasangan ini menjadi kurang deterministik dibanding rezim sebelumnya.

Jika kekhawatiran fiskal berlanjut, yen diperkirakan tetap lemah meskipun selisih imbal hasil terus menyempit. Ini meningkatkan peluang bagi pergerakan USD/JPY yang didorong oleh faktor risiko domestik Jepang dan perubahan kebijakan fiskal ketimbang sekadar pergeseran suku bunga AS.

Segmen 3: Peluang, Risiko, dan Perspektif ke Depan

Untuk trader, dinamika ini menghadirkan peluang yang lebih kompleks. Korelasi yang melemah dan fokus risiko pada Jepang berarti trading USD/JPY membutuhkan pemantauan ketat terhadap berita fiskal, kebijakan BoJ, serta potensi pelemahan yen jika tekanan fiskal meningkat.

Beberapa skenario menunjukkan bahwa jika tekanan fiskal meningkat, yen bisa terus melemah, sehingga USDJPY berupaya higher meskipun perbedaan imbal hasil menyempit. Namun, arah pastinya bergantung pada respons BoJ dan Fed terhadap risiko fiskal dan volatilitas global.

Untuk manajemen risiko, trader disarankan menimbang konteks makro, menghindari ekspektasi terlalu optimis tanpa konfirmasi teknikal, dan memperhitungkan risiko kebijakan moneter yang bisa mengubah arah pasar secara tiba-tiba.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image