USD/JPY membukukan penurunan setelah sempat menguat Jumat, dan pembukaan minggu terakhir perdagangan membawa pasangan ini kembali ke sekitar 156,00. Momentum kenaikan berakhir lebih cepat dari yang dibayangkan para pelaku pasar, menandakan kekuatan pembeli sedang melemah. Para pedagang mengalihkan fokus ke perkembangan berita ekonomi yang lebih luas sambil menunggu sinyal arah yang lebih jelas.
Volume perdagangan menjelang liburan akhir tahun menyusut secara signifikan, mengurangi likuiditas dan membuat pergerakan harga lebih sensitif terhadap berita tunggal. Ketidakpastian atas langkah bank sentral menambah dinamika intraday, sehingga variasi harga bisa lebih tajam meski tren utama masih terbatas. Banyak investor menambah zona manajemen risiko untuk melindungi posisi di pasar yang serba tipis.
Para pelaku pasar Yen tetap waspada terhadap Risalah Rapat Fed yang baru dan potensi intervensi BoJ jika volatilitas meningkat terlalu jauh. Mereka menilai bahwa arah kebijakan moneter AS bisa menekan pergerakan USD/JPY dalam beberapa minggu mendatang. Meskipun risiko intervensi tidak segera aktif, ekspektasi pasar terhadap kemampuan BoJ untuk menstabilkan pasar tetap menjadi faktor penentu.
Risalah Rapat The Fed menunjukkan komite kebijakan mengisyaratkan pemangkasan suku bunga secara bertahap, memperkirakan pelonggaran lebih lanjut dalam dua tahun ke depan. Pasar menafsirkan langkah ini sebagai sinyal pergeseran kebijakan yang berbeda dari yen Jepang, sehingga spread suku bunga semakin lebar. Ketika yield AS tetap menarik, tekanan pada dolar bisa bertahan meski data ekonomi memberi kejutan.
Dot plot Fed menunjukkan proyeksi pelonggaran bertahap dengan dua potongan tambahan dalam dua tahun ke depan, sebuah skenario yang bisa menambah tekanan terhadap yen jika dinamika suku bunga terus berubah. Pedagang forex menilai perbedaan yield yang lebih besar bisa menjaga USD tetap kuat dalam jangka pendek meskipun risiko penurunan jangka panjang. Secara umum, dinamika ini meningkatkan perhatian terhadap arah pasangan USDJPY.
Nilai risiko terhadap yen juga meningkat karena BoJ tidak menutup kemungkinan intervensi jika pergerakan berlebihan berlanjut. Menteri Keuangan Jepang menegaskan BoJ memiliki tangan bebas untuk menenangkan pasar Yen jika volatilitas menjadi terlalu tinggi. Langkah-langkah kebijakan ini menambah satu faktor lagi bagi trader untuk menimbang posisi mereka di pasar likuiditas rendah.
Analisis pasar melalui FedWatch CME menunjukkan peluang pemotongan suku bunga semakin besar di masa mendatang, dengan beberapa pedagang memperkirakan dua langkah tambahan sebelum September. Faktor-faktor ini menambah narasi bahwa dolar bisa tetap terkonsolidasi atau melemah secara bertahap jika ekspektasi pemotongan meningkat lebih cepat. Investor tetap memantau pergerakan imbal hasil relatif untuk menilai arah pasangan USDJPY.
Di sisi teknikal, harga berada di sekitar area 156,00 dengan volatilitas yang diperkirakan melebar karena likuiditas liburan yang rendah. Banyak parameter teknikal belum menunjukkan konfirmasi tren yang jelas, sehingga pergerakan bisa cepat berbalik arah. Trader tetap berhati-hati karena pasar bisa bergerak secara tajam tanpa pemberitahuan.
Untuk para trader, fokus utama adalah manajemen risiko dan pemilihan level masuk yang tepat, mengingat volume turun dapat memperbesar deviasi harga. Disiplin koreksi stop loss dan take profit yang realistis menjadi kunci karena risiko sisa volatilitas yang tinggi. Pelatihan skenario dan pembatasan posisi dapat meningkatkan kebersihan eksekusi perdagangan di akhir tahun.