Pasca komentar Presiden Trump yang menempatkan kepala CEA Hassett sebagai kandidat potensial Ketua Fed, pasar mulai menilai bahwa arahan kebijakan moneter bisa lebih responsif terhadap perubahan kepemimpinan tersebut.
Secara umum, dolar terpantau lebih lemah pada pagi hari, dan kurva imbal hasil AS sedikit lebih curam, mencerminkan harapan bahwa kebijakan moneter bisa bertindak lebih agresif jika Hassett terpilih.
Spread imbal hasil DXY terhadap mata uang utama telah menyusut beberapa bulan terakhir, sementara indeks DXY sendiri menguat sejak September, sehingga tekanan pada dolar tetap ada meski arah short-term masih tidak pasti.
Secara teknikal, DXY terlihat turun ke sekitar zona support 99,0, mengindikasikan pembentukan neckline pada pola double top yang berkembang sejak November.
Penembusan ke bawah neckline, dengan target penurunan sekitar 97,6, berpotensi memicu penyesuaian besar pada pasar saham Asia dan Eropa, meskipun pergerakan kontrak berjangka saham AS saat ini sedikit lebih positif.
Di sisi pasar kredit, credit default swap Oracle Corp melebar, menunjukkan peningkatan probabilitas default 5 tahun sekitar 10%, menambah kekhawatiran terhadap risiko likuiditas di sektor korporat.