Yen Jepang menguat sekitar 0,5% terhadap dolar AS, membawa USD/JPY turun mendekati level psikologis 155. Pergerakan ini terjadi seiring para investor mencerna hasil survei Tankan Kuartal IV.
Secara teknikal, momentum pasar terlihat melemah; RSI turun di bawah 50, menandakan tekanan jual meskipun harga bergerak di bawah MA 50-hari di sekitar 154,15.
Level 155 menjadi fokus konfirmasi arah, dengan trader menunggu sinyal teknis tambahan dan pernyataan kebijakan BoJ yang akan mempengaruhi volatilitas dalam beberapa hari ke depan.
Kebijakan BoJ yang dinantikan diperkirakan mengalami kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, disertai panduan hawkish dan revisi proyeksi pertumbuhan serta inflasi.
Menyusul rilis Tankan, pasar cenderung menunjukkan reaksi yang relatif netral hingga sedikit kecewa terhadap momentum kebijakan, meskipun asumsi bahwa langkah hawkish mungkin menopang sisi jangka panjang tetap ada.
Langkah hawkish BoJ bisa menambah volatilitas mata uang dan meluasnya kisaran pergerakan untuk ujung panjang kurva JGB, sehingga trader perlu waspada terhadap perubahan arah di USDJPY.
Minggu ini, rilisan PMI awal Desember dirilis menjelang fokus utama pada keputusan BoJ di akhir pekan, karena langkah kebijakan bisa menambah arus sentimen di pasar.
Penyesuaian konstruktif terhadap proyeksi pertumbuhan, inflasi, dan panduan suku bunga diperkirakan memperbesar volatilitas, terutama terkait rentang pergerakan kurva imbal hasil obligasi Jepang.
Berdasarkan analisis teknikal dan sentimen, sinyal trading untuk USDJPY diarahkan pada posisi jual dengan target sekitar 153,0 dan stop di sekitar 158,0, menjaga rasio risiko/imbalan minimal 1:1,5 sesuai pedoman evaluasi teknikal.