Data klaim tunjangan pengangguran awal AS naik menjadi 236.000 untuk minggu yang berakhir 6 Desember, melampaui ekspektasi 220.000. Angka ini saat ini menandai pelemahan bertahap pada pasar tenaga kerja dan memberikan tekanan berkelanjutan pada Dolar AS. Pergerakan USDJPY menunjukkan respons terhadap berita tersebut, dengan yen mendapatkan pijakan lebih kuat di tengah kekhawatiran terhadap momentum ekonomi AS.
Kombinasi antara data pekerjaan yang tidak sepenuhnya diremehkan dan pengetatan kebijakan moneter yang diantisipasi membuat investor menilai ulang arah dolar. Meski pasar melihat risiko penurunan suku bunga di masa depan, pembacaan data menunjukkan bahwa pelemahan tenaga kerja masih bisa berlanjut, yang berpotensi menahan reli dolar jangka pendek.
Rata-rata bergerak empat minggu naik menjadi 216.750, mengonfirmasi bahwa deteriorasi progresif pada pasar tenaga kerja mungkin berlanjut. Klaim tunjangan pengangguran berkelanjutan melambat menjadi 1,838 juta tetapi tetap berada pada level yang tinggi secara historis, memperkuat keraguan atas keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa kuartal mendatang.
Kebijakan Federal Reserve menujukan jeda penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, menyisakan rentang target 3,50%–3,75%. Nada yang lebih lembut dari Ketua Powell dan keterbatasan dissent hawkish memperkuat pandangan bahwa pasar akan menguangkan kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut di masa depan, termasuk potensi dua penurunan lagi tahun depan. Pasar juga menilai bahwa dinamika ini bisa menambah tekanan terhadap Dolar AS dalam jangka menengah.
Di sisi lain, fokus beralih ke Bank of Japan BoJ yang diperkirakan dapat melakukan pengetatan kebijakan lebih awal. Gubernur BoJ Kazuo Ueda menyatakan bahwa kondisi untuk normalisasi kebijakan telah membaik secara bertahap, dan indeks harga barang korporasi tetap tinggi secara historis. Kombinasi ekspektasi pengetatan BoJ dan kehati-hatian pasar global mendukung permintaan terhadap Yen, terutama terhadap pasangan seperti USDJPY.
Pasar juga menunggu pertemuan kebijakan BoJ yang dijadwalkan minggu depan, yang berpotensi menjadi katalis utama untuk pergerakan selanjutnya. Adanya ekspektasi pengetatan di Jepang, ditambah USD yang lebih lemah, menjaga USDJPY berada pada posisi defensif menjelang pengumuman kebijakan tersebut.
Berdasarkan kombinasi data fundamental dan dinamika kebijakan, ada peluang bagi USDJPY untuk bergerak lebih rendah terhadap Yen seiring ekspektasi BoJ yang lebih hawkish dan tenaga kerja AS yang lebih lemah. Pergerakan ke bawah dapat didorong oleh penerapan kebijakan BOJ yang lebih ketat dan kestabilan USD yang relatif terkendali dalam beberapa sesi ke depan.
Rencana trading yang direkomendasikan adalah menjual USDJPY dengan open sekitar 155,10. Target keuntungan (tp) ditempatkan di sekitar 153,40, sedangkan stop loss (sl) di sekitar 156,00. Rasio risiko/imbalan sekitar 1:1,9, memenuhi kriteria minimal 1:1,5 untuk manajemen risiko yang sehat. Perhatikan juga tanda-tanda teknikal lain seperti support di sekitar 153,0–153,5 dan resistance dekat 156,5 untuk konfirmasi arah.
Catatan penting: meski setup ini didasari tren fundamental yang menjurus ke pelemahan dolar terhadap yen, hasil rilis data berikutnya dan komunikasi BoJ bisa mengubah arah. Gunakan manajemen risiko ketat, sesuaikan ukuran posisi dengan volatilitas pasar dan hindari eksposur berlebih menjelang rilis data ekonomi utama berikutnya.