WTI Menguat Dekat $59 Seiring Serangan Ukraina dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Fed

WTI futures di NYMEX naik sekitar 0,25% menuju mendekati 59 dolar per barel pada sesi Asia, memberi sinyal tekanan beli yang moderat meskipun volatilitas tetap tinggi.

Kenaikan tersebut dipicu kekhawatiran pasokan setelah Ukraina menembak serentetan fasilitas minyak terkait pipa Druzhba yang melintasi Rusia, meningkatkan risiko suplai bagi pasar energi Eropa.

Meski bergerak lebih tinggi, harga minyak masih berada dalam kisaran perdagangan hari sebelumnya, mengindikasikan kehati-hatian pasar dalam menimbang dinamika geopolitik terhadap prospek permintaan.

Faktor Fundamental yang Mempengaruhi

Serangan terhadap pipa Druzhba menambah probablitas gangguan pasokan minyak mentah dan memperbesar volatilitas harga secara lintas wilayah.

Perundingan damai antara AS dan Rusia tampaknya belum memberi terobosan, sehingga sentimen pasar tetap dipengaruhi oleh risiko geopolitik serta langkah-langkah kebijakan energi selanjutnya.

Sebagai fokus utama, banyak analis menilai kemungkinan pemangkasan suku bunga 25 basis poin oleh The Fed minggu depan. Menurut FedWatch CME, probabilitas potongan 25 bp mencapai sekitar 89%, memberi sinyal dukungan terhadap permintaan minyak di masa mendatang.

Implikasi Pasar dan Sinyal Perdagangan

Analisis pasar menunjukkan bahwa faktor geopolitik dan kebijakan moneter berpotensi mendorong minyak lebih tinggi, meskipun volatilitas tetap tinggi.

Dengan ekspektasi pemotongan kebijakan The Fed, pasar mengantisipasi perbaikan permintaan global, meskipun ketidakpastian regional tetap menjadi risiko utama.

Rekomendasi perdagangan berdasarkan analisis ini adalah posisi buy pada WTIUSD dengan open sekitar 59,0, tp 62,0, sl 57,0; rasio reward-to-risk 1,5:1. Pastikan manajemen risiko sesuai volatilitas dan sesuaikan ukuran posisi.

Signal: BUY
Open: 59 · TP: 62 · SL: 57

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image