Cadangan Devisa Indonesia November 2025 Naik Menjaga Stabilitas Rupiah dan Pasar Keuangan

Cadangan devisa Indonesia pada November 2025 tercatat sebesar $150,1 miliar, sedikit lebih tinggi dibanding $149,9 miliar pada akhir Oktober 2025 menurut Bank Indonesia (BI).

Kenaikan tersebut dipicu penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah yang dilakukan otoritas moneter dan fiskal.

Secara akumulatif, cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor, atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, yang melampaui standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Dampak terhadap Rupiah dan Pasar Keuangan

Reaksi pasar terhadap data ini terlihat pada pasangan USD/IDR yang diperdagangkan sekitar 16.641 per dolar AS, namun rilis data tidak memicu pergerakan signifikan.

Secara umum, USD/IDR belum menunjukkan perubahan berarti sejak pembukaan pada level saat ini, menunjukkan pasar telah menilai data cadangan devisa sebagai faktor stabilitas.

IHSG juga tidak menunjukkan respons signifikan, diperdagangkan di sekitar 8.668 setelah sebelumnya mencapai tertinggi sepanjang masa di area 8.689, menandakan stabilitas pasar saham meskipun data cadangan devisa positif.

Analisis Sinyal Trading dan Outlook

Dalam konteks trading, data cadangan devisa yang membaik cenderung mendukung stabilitas mata uang, tetapi sinyal trading pada pasangan USDIDR belum menunjukkan arah jelas karena pasar cenderung tenang.

Rekomendasi netral lebih tepat saat ini; peluang bisa muncul dari kebijakan moneter dan fiskal kedepan serta dinamika aliran modal yang memengaruhi likuiditas Rupiah.

Outlook jangka menengah mengindikasikan Rupiah akan tetap terkendali sepanjang data penerimaan pajak dan pembiayaan luar negeri pemerintah tetap memadai meski volatilitas global tetap menjadi risiko.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image