Dolar AS Terseret Penurunan Imbal Hasil Pasca FOMC, Emas dan Minyak Menguat

Dolar AS melemah tajam setelah rapat kebijakan Federal Reserve, sejalan dengan ekspektasi akan adanya pemotongan suku bunga. Diksi yang digunakan dalam dots plot yang diperbarui juga dinilai tidak mengejutkan pasar.

Indeks Dolar (DXY) berbalik turun setelah beberapa hari menguat, menembus kisaran 98,60-98,50 dan memperlihatkan penurunan imbal hasil menyusul rilis FOMC.

Rilis-data mendatang seperti Neraca Perdagangan, klaim tunjangan pengangguran, dan inventaris grosir menjadi fokus utama pasar pada sesi berikutnya.

Pergerakan Pasangan Utama dan Komoditas

EUR/USD berhasil mendapatkan kembali momentum dan meninggalkan empat sesi pullback, mendekati rintangan 1,1700.

GBP/USD melonjak menuju wilayah puncak bulanan sekitar 1,3400, sambil diiringi perhatian terhadap data BoE dan pasar uang. USD/JPY turun tajam menuju zona 155,80 setelah pullback pasca-FOMC.

AUD/USD naik ke sekitar 0,6680, sementara logam mulia dan komoditas menampilkan reli: harga emas mendekati level 4.240 per troy ounce dan perak mendekati rekor tertinggi sekitar 62,00 per ons. WTI berhasil menembus level 59,00 per barel seiring evaluasi risiko geopolitik dan prospek kebijakan Fed.

Implikasi Trading dan Fokus Pasar

Kebijakan Fed dan ekspektasi pemotongan suku bunga tetap menjadi penentu arah utama untuk mata uang dan logam mulia. Reaksi pasar terhadap pernyataan FOMC menguat sebagai sinyal bahwa volatilitas mungkin tetap tinggi di sisa minggu ini.

Imbal hasil yang lebih rendah dan devaluasi dolar mendukung pergerakan emas dan perak, sementara minyak responsif terhadap sentimen geopolitik dan alokasi risiko global.

Untuk saat ini, sinyal perdagangan tidak ditetapkan karena data yang diperlukan untuk menetapkan level open, TP, dan SL belum terpenuhi; investor saat ini sebaiknya fokus pada manajemen risiko dan pemantauan rilis data ekonomi berikutnya.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image