Indeks Dolar AS menunjukkan momentum pemulihan menjelang penutupan perdagangan akhir tahun. Pada hari Rabu, DXY berada di atas 98,30, mencapai tertinggi sembilan hari. Hal ini menambah tekanan pada aset berdenominasi dolar dan mengubah dinamika likuiditas di pasar global.
\nRisalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Desember menyoroti kesiapan sebagian anggota untuk menurunkan suku bunga jika inflasi terus melunak. Beberapa pembuat kebijakan yang mendukung pemotongan menyatakan keputusan tersebut bisa dianggap seimbang, atau potensi mempertahankan suku bunga tidak berubah. Pernyataan ini meningkatkan spekulasi pasar tentang jalur kebijakan hingga awal tahun depan.
\nDinamika dolar yang menguat berdampak pada komoditas dan mata uang lainnya. Emas berfluktuasi mendekati wilayah 4.300 hingga 4.400 dolar AS per ounce, dengan risiko resisten di sekitar 4.400. Meskipun arah ada di sana-sini, emas tetap berada dalam jalur positif untuk bulan ini secara umum.
\n\n\nEmas mengalami koreksi setelah penurunan tajam pada hari sebelumnya, tetapi berhasil mempertahankan volatilitas di seputar level 4.300 hingga 4.400 dolar per ounce. Pembelajaran: tantangan teknikal membuat emas berusaha menemukan arah, sementara kebijakan dolar tetap menjadi faktor utama.
\nXAU/USD berupaya menemukan arah, berfluktuasi di atas 4.300 dolar AS. Pasar menunjukkan tekanan konsolidasi karena respons terhadap data inflasi dan kebijakan moneter global. Investor memantau pergerakan jangka pendek untuk menentukan peluang trading.
\nPerak melemah sekitar 5% pada hari itu, turun menuju sekitar 70 dolar AS per ounce. XAG/USD turun lebih dari 5% namun masih menunjukkan reli bulanan sebesar hampir 28% pada bulan Desember dan sekitar 150% untuk tahun ini. Kondisi ini menyoroti volatilitas yang berbeda antara logam mulia.
\n\n\nEUR/USD terus merosot setelah ditutup merah pada hari Senin dan diperdagangkan di bawah 1,1750 pada sesi Eropa hari Rabu. Penurunan ini mengkait dengan dinamika inflasi dan kebijakan bank sentral. Pada saat yang sama, pasangan tersebut tetap mencatat kenaikan sekitar 13% secara year-to-date.
\nGBP/USD relatif tenang di sekitar 1,3450 setelah sesi perdagangan sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan perbedaan sikap antara Bank of England dan Federal Reserve. GBP/USD diperkirakan akan mengakhiri tahun dengan kenaikan sekitar 7%, dan trader memantau rilis data ekonomi yang akan datang untuk mengonfirmasi arah.
\nUSD/JPY mempertahankan sedikit kenaikan pemulihan di atas 156,50 pada pagi sesi Eropa hari Rabu. Pasangan ini hampir tidak berubah secara tahunan, menandakan pasar menunggu konfirmasi arah dari data ekonomi dan kebijakan bank sentral. Kebijakan moneter yang berbeda antara rencana Bank of Japan dan kebijakan Federal Reserve menjadi faktor utama di balik pergerakan ini.
\n