Harga emas Antam pada Senin tercatat naik Rp5.000 menjadi Rp2.409.000 per gram, langkah yang memulihkan sebagian dari koreksi sebelumnya namun masih tertahan di bawah resistance psikologis di Rp2.425.000.
Sementara emas global bergerak sekitar USD 4.214, menandakan dinamika yang sejalan dengan pergerakan harga dalam negeri. Kondisi ini menggariskan bahwa lonjakan domestik belum membentuk momentum rally yang kuat tanpa konfirmasi teknikal lebih lanjut.
Analisis fundamental menyoroti dukungan bagi emas dari ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS. Menurut FedWatch CME Group, peluang pemangkasan suku bunga mencapai 87,2% untuk kisaran 350–375 bp, menjadi pelindung psikologis bagi emas jelang rilis kebijakan The Fed.
ANTM menguat 1,7% ke level 2.960 dengan nilai transaksi Rp103,7 miliar pada sesi I, mencerminkan minat beli yang tetap ada meski pelaku pasar mulai lebih selektif dalam memperluas eksposur.
Pergerakan saham ini turut dipengaruhi oleh respons pasar terhadap stabilnya harga emas domestik dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS, meski tingkat kenaikan relatif terbatas karena volatilitas yang masih terjaga.
Ruang kenaikan ANTM akan sangat bergantung pada volatilitas harga emas global dan arah dolar AS di sisa pekan ini, seiring para pelaku pasar menimbang risiko dan peluang yang ada.
Inflasi inti AS mereda dengan Core PCE (yoy) tergerak ke 2,8% dan pendapatan pribadi tumbuh 0,4%, menunjukkan beban inflasi yang mulai mereda meski momentum konsumsi masih terjaga.
Di sisi ekspektasi, inflasi konsumen 1-tahun turun ke 4,1% dan 5-tahun melemah ke 3,2%, diikuti lonjakan Michigan Consumer Sentiment ke 55. Data ini menambah tekad pelaku pasar untuk menimbang kebijakan moneter ke depan.
Kombinasi data tersebut memberi tekanan terbatas pada dolar AS sambil memberi ruang stabilisasi bagi harga emas, meski penguatan sejauh ini tertahan menjelang keputusan The Fed.
Sisi teknis menunjukkan XAU/USD menembus ascending trendline yang terbentuk sejak akhir November dan kini bergerak di sekitar USD 4.214.
Fibonacci Retracement 23,6% berada di USD 4.201 sebagai basis support terdekat, sementara jika level ini gagal dipertahankan, ruang koreksi berpotensi menuju USD 4.162 (38,2%) dan USD 4.131.
RSI berada sedikit di atas level netral 50, mengindikasikan momentum naik jangka pendek sedang menunggu katalis baru. Jika harga kembali menembus dan bertahan di atas USD 4.245, breakdown saat ini berpotensi menjadi false break, membawa emas untuk menguji USD 4.295–4.330. Namun jika harga gagal bertahan, pergerakan ke arah USD 4.16–4.13 bisa menjadi skenario utama.