Harga Gas Eropa menunjukkan pemulihan tipis dengan TTF ditutup sekitar 2,3% lebih tinggi setelah tekanan jual spekulatif yang agresif di pasar. Pemulihan ini terjadi meskipun terdapat dinamika lain yang menahan arah pergerakan jangka pendek, sehingga gambaran tren masih belum jelas dalam waktu dekat.
Di sisi lain, tingkat penyimpanan gas di UE tetap berada di bawah rata-rata musiman lima tahun. Analisis dari para ahli komoditas ING, Ewa Manthey dan Warren Patterson, menyoroti bahwa level penyimpanan saat ini berada sekitar 72% dibandingkan 82% untuk periode yang sama dalam lima tahun terakhir. Kondisi ini menjadi faktor kunci yang membentuk persepsi risiko harga kedepan.
Penutupan TTF yang lebih tinggi dan tekanan harga yang berkelanjutan memunculkan spekulasi bahwa aliran LNG menuju Eropa bisa melambat. Selain itu, premi JKM terhadap TTF telah melebar dalam beberapa minggu terakhir, menambah kompleksitas bagi volatilitas harga gas dan potensi dampaknya pada prospek investasi LNG di wilayah tersebut.
Kelemahan pada TTF diyakini bisa menghambat arus LNG menuju Eropa, karena LNG asal dunia akan dinilai berdasarkan perbandingan harga antar hub regional. Perbedaan antara harga JKM (penanda Asia) dan TTF menunjukkan perubahan preferensi aliran gas antar wilayah, yang berimbas pada dinamika harga di pasar regional.
Secara makro, tekanan harga yang lebih luas di Eropa mendorong pergerakan gas menuju tingkat biaya marjinal jangka panjang (LRMC) bagi produsen LNG AS. Kondisi ini mempertegas bahwa margin investasi LNG di beberapa proyek ekspor bisa tertekan jika harga tetap berada di atau di sekitar LRMC dalam periode yang lebih panjang.
Jika level harga bertahan di level ini, evaluasi kelayakan proyek ekspor LNG pun perlu dipertimbangkan ulang. Investor akan menilai apakah margin operasional tetap menarik mengingat biaya produksi dan risiko operasional yang lebih besar akibat volatilitas harga gas.
Secara jangka panjang, dinamika harga gas Eropa dapat mempengaruhi volume ekspor LNG dan aliran gas regional. Kondisi pasar sekarang meningkatkan fokus pada bagaimana harga regional akan menyesuaikan diri dengan permintaan di Eropa dan Asia, serta bagaimana hal ini memengaruhi keputusan produksi dan investasi.
Analisis dari para ahli ING menekankan bahwa penyimpanan rendah dan pergeseran nilai premi antara JKM dan TTF merupakan faktor utama yang membentuk prospek investasi LNG. Pelaku pasar perlu memantau sinyal ini secara ketat karena perubahan harga bisa mengubah insentif proyek ekspor di masa mendatang.
Bagi pelaku pasar, fokus utama adalah pada pergerakan TTF, perubahan premi JKM terhadap TTF, serta dinamika aliran LNG ke Eropa. Ketiganya akan menjadi faktor penentu arah harga gas Eropa dalam beberapa kuartal ke depan, menghadirkan peluang maupun risiko yang perlu diperhitungkan dalam strategi perdagangan.