GBP/USD berhasil bertahan di atas level 1,3450 untuk pertama kalinya sejak Oktober, menunjukkan pemulihan saat ini bagi pasangan mata uang tersebut. Pergerakan ini datang menjelang liburan, ketika likuiditas pasar relatif rendah dan dolar AS cenderung melemah terhadap beberapa mata uang utama. Kondisi ini menambah optimisme bagi pengamat teknikal bahwa tren naik bisa berlanjut dalam jangka pendek.
Momentum kenaikan ini mencerminkan dinamika yang menggabungkan faktor teknikal dengan gambaran fundamental yang masih agresif, meskipun pemotongan suku bunga BoE belum jelas. Para pelaku pasar tetap berhati-hati karena kebijakan bank sentral Inggris tampak tidak tegas dalam arah pemotongan, sehingga volatilitas bisa tetap tinggi di sekitar area ini. Dengan demikian, trader mengawasi konfirmasi lebih lanjut sebelum mengambil posisi besar.
Secara teknikal, level 1,3450 berfungsi sebagai anchor penting. Jika harga mampu mempertahankan diri di atasnya, fokus pergerakan menuju resistance berikutnya bisa muncul, meningkatkan kebaruan potensi kenaikan. Namun, faktor liburan dan penutupan pasar membuat dinamika intraday berisiko, sehingga gesekan antara tekanan jual dan pembelian dapat terjadi di band rendah-menengah.
BoE tetap menekankan pendekatan kebijakan yang lebih menonjolkan skenario alternatif daripada proyeksi ekonomi langsung, sehingga pandangan untuk suku bunga menjadi tidak sepenuhnya jelas di mata pasar. Ketidakpastian ini memperburuk asumsi mengenai arah kebijakan jangka pendek dan menengah. Para analis memperkirakan bahwa perbedaan pandangan di antara anggota MPC bisa memberikan dorongan volatilitas pada GBP dalam beberapa pertemuan mendatang.
Di sisi kebijakan moneter global, pemotongan suku bunga ketiga berturut-turut oleh The Fed telah mengurangi dukungan terhadap dolar dan menekan mata uang AS secara luas. Pergerakan pasar terhadap keputusan Fed cenderung terkoordinasi dengan dinamika kebijakan global, sehingga GBP/USD bisa merespons sentimen risiko secara lebih sensitif terhadap rilis data AS. Ketidakpastian arah kebijakan membuat pergerakan pasangan ini lebih rentan terhadap kejutan data ekonomi.
Sementara itu, outlook pertumbuhan AS juga dalam fokus, dengan proyeksi PDB kuartal ketiga yang diperkirakan melambat menjadi sekitar 3,2% secara annualized. Penurunan laju pertumbuhan ini menambah tekanan terhadap dolar jika angka aktual menunjukkan penyesuaian negatif. Kondisi tersebut bisa menjaga GBP/USD dalam mode volatil hingga data rilis berikutnya membentuk arah yang lebih jelas.
Rilis data ADP tenaga kerja AS dan angka pertumbuhan PDB menjadi sorotan utama karena keduanya akan mempengaruhi sentimen dolar menjelang akhir pekan liburan. ADP yang relatif mengecewakan menambah sinyal bahwa kelemahan di pasar tenaga kerja AS dapat berlanjut, yang pada akhirnya bisa mendorong GBP/USD lebih tinggi jika investor melihat dampak positif pada GBP. Pasar akan menganalisis keseimbangan antara data tenaga kerja dan kebijakan moneter global.
Selain itu, reaksi BoE terhadap data mendatang akan menjadi kunci arah pasangan ini. Kebijakan yang menantang konvensi bisa mempertahankan volatilitas tinggi, meskipun data AS yang lemah dapat memberikan dukungan moderat bagi sterling. Komentar dari MPC mengenai sudut pandang kebijakan juga akan menjadi trigger potensial pergerakan kembar GBP/USD pada sesi perdagangan berikutnya.
Secara umum, GBP/USD tampak sensitif terhadap dinamika data AS dan kebijakan BoE. Investor disarankan untuk menjaga manajemen risiko yang proporsional dan menghindari ekspektasi terlalu optimis terhadap target jangka pendek. Arah jangka menengah kemungkinan dipandu oleh bagaimana angka ekonomi AS berikutnya merespons kebijakan moneter global dan bagaimana BoE menafsirkan data yang masuk.