IEA memperkirakan surplus minyak global untuk 2025 akan lebih kecil dibandingkan forecast sebelumnya, namun tetap signifikan karena tumpukan pasokan masih melebihi permintaan secara mendasar. Penyesuaian ini mencerminkan dinamika pasar yang tidak sepenuhnya menyeimbangkan antara produksi dan konsumsi global.
Penurunan output OPEC+ yang lebih moderat serta permintaan yang lebih kuat turut menyempitkan jurang antara pasokan dan permintaan, meski pasar tetap menghadapi tekanan harga akibat kelebihan pasokan yang melekat pada struktur produksi global.
Sejak September, OPEC+ telah memangkas produksi sekitar 1 juta barel per hari, dengan Rusia sendiri memproduksi 500 ribu bpd lebih sedikit dari target November, sehingga produksi berada di bawah volume kesepakatan namun tetap di atas kebutuhan pasar.
Raport IEA juga menunjukkan permintaan minyak diperkirakan tumbuh lebih kuat, sehingga surplus yang ada berkurang meskipun tetap besar. Diperkirakan surplus rata-rata sekitar 3,4 juta barel per hari sepanjang tahun ini, meskipun angka tersebut lebih rendah dari prakiraan sebelumnya.
Penurunan output non OPEC dan komitmen OPEC+ yang relatif ketat mendorong penurunan ketidakseimbangan, meski produksi global secara keseluruhan masih tinggi dan terus menjadi faktor penekan harga jelang periode mendatang.
Meski ada beberapa kejutan positif dalam laporan tersebut, harga minyak terus melorot karena pasar menilai pasokan global masih lebih tinggi dari kebutuhan, menciptakan tekanan volatilitas yang berlanjut di pasar komoditas.
Rusia memproduksi 500 ribu bpd lebih sedikit dari apa yang disepakati pada November, namun OPEC+ secara umum tetap menghasilkan jauh lebih banyak minyak daripada yang dibutuhkan pasar, menyiratkan bahwa kepatuhan terhadap target tetap menjadi faktor penting namun bukan penentu tunggal arah harga.
Faktor kebijakan produksi dan dinamika geopolitik tetap menjadi pendorong utama harga, dengan para pelaku pasar menilai bagaimana OPEC+ akan menyesuaikan output jika perkembangan permintaan berubah secara signifikan.
Dalam jangka menengah, risiko utama adalah kinerja permintaan global yang tidak tumbuh sesuai ekspektasi, yang bisa memperpanjang tren penurunan harga jika suplai tetap melampaui kebutuhan. Pengawasan data permintaan dan laporan produksi OPEC+ diperlukan bagi perencanaan trading yang lebih tepat.