NZDUSD Melemah di Awal Sesi Asia Meski PDB NZ Meningkat, Pasar Menimbang Sinyal Fed

Pertumbuhan ekonomi Selandia Baru tercatat 1,1% QoQ pada kuartal ketiga, angka yang memerlihatkan daya dorong perekonomian meski tantangan global tetap ada. Data ini melampaui ekspektasi pasar yang berada di sekitar 0,9%. Hasil tersebut menempatkan perekonomian NZ pada jalur yang lebih kuat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Revisi pembacaan PDB menunjukkan laju perbaikan yang lebih solid, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 1,3%. Meskipun data tersebut menambah angin positif bagi ekonomi, respons NZD terhadap USD tetap lemah dan diperdagangkan mendekati 0,5770 pada sesi Asia awal. Pasar tetap berhati-hati menunggu arahan yang lebih jelas mengenai kebijakan moneter kedua negara.

Bank sentral Selandia Baru telah memangkas OCR secara agresif sejak Agustus lalu, membawa tingkat kebijakan ke 2,25%. Langkah ini bertujuan merangsang ekonomi yang sedang menguat, meski prospek kebijakan jangka panjang disebut tetap tidak berubah hingga 2026. Beberapa pedagang menempatkan ekspektasi pada perubahan kebijakan yang lebih agresif hanya di kuartal ketiga mendatang.

Kebijakan moneter AS dan dinamika pasar tenaga kerja

Data Nonfarm Payroll NFP AS bulan November menunjukkan pasar tenaga kerja tetap relatif kuat meski ada tanda perlambatan yang samar. Pertumbuhan pekerjaan menguat dukungan bagi ekonomi AS, tetapi pesimisme soal dinamika upah dan inflasi tetap ada. Hasilnya, pelaku pasar menilai risiko kebijakan moneter menjadi lebih volatil menjelang data inflasi utama AS.

Rilis data NFP memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve mungkin menimbang penurunan suku bunga di 2025, meski jalurnya masih diperdebatkan. Pasar beralih pada kontrak berjangka yang menunjukkan peluang penurunan suku bunga lebih besar segera setelah laporan NFP, berdasarkan estimasi LSEG. Ketidakpastian mengenai jalur kebijakan menjaga volatilitas pasar tetap tinggi.

Prospek penurunan suku bunga AS kemungkinan menekan dolar AS dan memberi ruang bagi NZD untuk menguat terhadap USD. Pergerakan NZDUSD di awal sesi Asia yang lemah bisa berbalik jika sentimen berubah pasca rilis inflasi AS. Meski demikian, volatilitas bisa tetap tinggi karena dinamika kebijakan di kedua negara dan volatilitas pasar global.

Prospek teknikal dan papan rekomendasi untuk perdagangan

Secara teknikal, pergerakan NZDUSD cenderung berada dalam kisaran sempit tanpa arah yang jelas. Analisis indikator momentum menunjukkan sinyal netral dalam jangka pendek. Faktor risiko eksternal seperti data inflasi AS dan pernyataan kebijakan moneter RBNZ akan menentukan arah pasca rilis data utama berikutnya.

Secara fundamental, data PDB NZ yang positif memperkaya argumen bagi kiwi, sementara prospek pemotongan suku bunga AS bisa menambah tekanan pada dolar. Namun, pasar juga menempatkan fokus pada risiko gejolak pasca rilis inflasi dan komentar pejabat bank sentral global. Dengan begitu, arah pasangan ini bergantung pada kejutan data dan kebijakan yang datang berikutnya.

Tanpa sinyal trading spesifik, para investor disarankan memanfaatkan manajemen risiko yang ketat. Hindari pembukaan posisi besar sebelum rilis data utama. Kunci utama adalah memantau pernyataan bank sentral dan perubahan ekspektasi pasar.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image