Data terbaru mengonfirmasi bahwa kredit tumbuh 7,74% secara tahunan pada November, lebih tinggi dari 7,36% bulan sebelumnya.
Pertumbuhan kredit tetap menunjukkan arah pemulihan bertahap meski laju penyaluran berlangsung dalam tempo yang terukur.
Permintaan kredit didorong oleh sektor-sektor yang mulai menyesuaikan rencana ekspansi di tengah lingkungan suku bunga yang masih relatif ketat.
Bank-bank menjaga kehati-hatian dalam manajemen risiko, menjaga keseimbangan antara dorongan kredit dan kualitas aset.
Kebijakan moneter yang relatif ketat menekan kecepatan penyaluran kredit meskipun permintaan tetap ada.
Konsistensi pertumbuhan kredit dipandang sebagai indikator utama bagi kesehatan aktivitas ekonomi menjelang akhir tahun.
Reaksi pasar terhadap data kredit terlihat relatif stabil, dengan Rupiah berada sekitar 16.700 per USD pada saat data dirilis.
Pelaku pasar memantau dinamika likuiditas domestik dan arah kebijakan moneter untuk menilai kelanjutan momentum.
Secara keseluruhan, data kredit memberi sinyal bahwa daya tahan ekonomi masih terjaga meskipun risiko eksternal dan domestik perlu diwaspadai.