Rupiah Stabil Menjelang Keputusan The Fed: Daya Tahan Permintaan Domestik dan Kebijakan Devisa sebagai Penopang

Nilai tukar Rupiah bertahan di kisaran 16.691 per USD menjelang rilis keputusan kebijakan The Fed, dengan pergerakan harian yang mencerminkan kehati-hatian pasar sebelum rilis kebijakan. Pasangan USD/IDR terlihat stabil meski ada fluktuasi kecil, menunjukkan pasar menilai risiko dan menunggu arahan dari bank sentral AS.

Secara teknis, grafik USD/IDR menunjukkan fase konsolidasi pascaa reli sejak pertengahan September, dengan rentang relatif sempit antara 16.580 dan 16.750 yang menandakan pasar menata ulang eksposur terhadap kebutuhan dolar dan aliran dana domestik.

Isu perdagangan RI-AS sempat memicu kekhawatiran, namun klarifikasi pemerintah bahwa negosiasi tarif tetap berjalan sesuai rencana membantu menenangkan pasar valas dan menjaga ekspektasi stabilitas relatif.

Daya Tahan Permintaan Domestik dan Ketahanan Konsumsi

Penjualan ritel Oktober tumbuh 4,3% secara tahunan, diikuti lonjakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ke 124,0 pada November, menunjukkan kepercayaan rumah tangga terhadap kondisi ekonomi dan daya beli tetap kuat.

Kombinasi kinerja ritel dan optimisme konsumen menegaskan bahwa konsumsi domestik tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan, memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar di tengah dinamika eksternal.

Kondisi domestik yang solid memperkuat fondasi bagi kebijakan fiskal dan likuiditas devisa domestik, sehingga volatilitas eksternal yang masih berfluktuasi dapat diredam lebih lanjut.

Penguatan Pasokan Devisa melalui Kebijakan Ekspor

Pemerintah akan menerapkan aturan devisa ekspor mulai 1 Januari, mewajibkan eksportir sumber daya alam menempatkan hasil ekspor valas di bank milik negara untuk periode minimal satu tahun.

Pembatasan konversi devisa ke rupiah juga diperketat hingga maksimal 50%, sehingga arus valuta asing lebih terfokus pada penopang domestik dan stabilitas fiskal jangka pendek.

Kebijakan ini dirancang untuk memperkuat pasokan dolar AS di dalam negeri dan menahan volatilitas rupiah, sambil menjaga arus modal tetap pada jalur yang menguntungkan perekonomian nasional.

Arah Dolar AS dan Outlook Pasar

Data tenaga kerja AS menunjukkan ketahanan, dengan laporan ADP menunjukkan penambahan pekerjaan sektor swasta sekitar 4.750 per pekan untuk empat pekan hingga 15 November.

JOLTS mengindikasikan permintaan tenaga kerja tetap kuat, berada di sekitar 7,658 juta pada September dan naik menjadi 7,67 juta pada Oktober, menunjukkan dinamika pasar tenaga kerja masih solid.

Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dari The Fed, arah dolar akan sangat bergantung pada proyeksi ekonomi dan pernyataan pejabat The Fed, sementara Rupiah menunggu arah kebijakan moneter global berikutnya.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image