Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Minoru Kihara, menyatakan kekhawatirannya atas laju pergerakan valas yang dinilai terlalu cepat dan tidak seimbang. Ia menegaskan bahwa volatilitas ekstrem perlu ditangani untuk menjaga stabilitas pasar, dan mendorong respons kebijakan yang tepat.
Menurutnya, pergerakan mata uang seharusnya mencerminkan fundamental ekonomi, bukan sekadar spekulasi jangka pendek. Pernyataan ini menekankan pentingnya komunikasi yang jelas kepada pelaku pasar domestik maupun internasional agar volatilitas bisa dikelola secara lebih baik.
Selain itu, Kihara menyoroti perlunya tindakan untuk menahan penyimpangan berlebihan pada FX serta menyediakan sinyal kebijakan yang menenangkan, termasuk dorongan untuk membeli JGB sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasar finansial.
Reaksi pasar pasca pernyataan tersebut menunjukkan penurunan USD/JPY dari level tertinggi, dengan pasangan mata uang ini akhirnya berada di sekitar 155,3 saat berita dimuat.
Keterangan tersebut mencerminkan respons investor terhadap komunikasi kebijakan yang menekankan stabilitas dan dukungan pada pasar obligasi Jepang, termasuk peluang pembelian JGB untuk menenangkan volatilitas.
Para analis menilai bahwa pergerakan yen yang lebih stabil perlu diiringi kebijakan lanjutan serta komunikasi terbuka untuk menjaga prospek yen tetap kompetitif terhadap mata uang utama dunia.