Tembaga-Tembaga Mencapai Rekor di Tengah Kekhawatiran Tarif Impor AS terhadap Tembaga Olahan

Harga tembaga kembali mematahkan level tertinggi seiring meningkatnya kekhawatiran tentang kebijakan perdagangan AS yang berpotensi memberlakukan tarif pada tembaga olahan. Pergerakan itu membawa harga di atas 11.500 USD per ton dan menempatkan logam ini di pusat perhatian pasar logam base metal.

Analyst pasar memperingatkan bahwa pasokan menjadi sorotan karena lonjakan permintaan pengiriman dan penurunan stok di bursa LME. Kombinasi ini menjaga nada bullish dan memicu perbaikan harga meskipun volatilitas kebijakan global terus berlanjut.

Faktor teknikal pun berperan, dengan arus logam yang mengalir ke pasar AS berpotensi menjaga momentum kenaikan. Meski ada jeda sementara di musim panas, risiko kebijakan tarif yang lebih luas tetap menjadi sumber tekanan utama.

Faktor Fundamental yang Mendorong Pergerakan Pasar

Kebijakan tarif impor AS menjadi pusat perhatian. Pemerintah AS sempat menahan diri untuk memperluas tarif pada tembaga olahan, menargetkan tembaga setengah jadi dan derivatif, namun kekhawatiran tarif bisa diperluas menambah tekanan pada rantai pasokan dan logistik tembaga.

Pergeseran arus pengiriman logam juga memperumit prospek pasokan jangka pendek. Sementara stok di Comex sempat terguncang, aliran logam menuju AS tetap tinggi seiring pelaku pasar menilai peluang tarif lebih lanjut. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan penarikan persediaan LME kembali ke Comex bila kebijakan diperluas.

Data USGS menunjukkan tingkat cakupan pasokan domestik saat ini sekitar 50 persen dari kebutuhan, menandakan bahwa produsen dalam negeri perlu meningkatkan kapasitas. Meski demikian, dinamika ini memberi waktu bagi industri domestik untuk ekspansi sambil menjaga tekanan harga jika kekhawatiran tarif bertambah.

Implikasi Pasar dan Strategi Perdagangan

Dalam konteks risiko, harga tembaga tetap rentan terhadap berita kebijakan. Jika tarif impor AS benar-benar diperluas pada tembaga olahan, likuiditas jangka pendek bisa tetap tinggi dan harga berpotensi menguat lebih lanjut. Sebaliknya, jika kebijakan tersebut tidak direalisasikan, koreksi bisa terjadi seiring normalisasi arus perdagangan.

Bagi trader, fokus utama adalah dinamika kebijakan dan perubahan pasokan. Dari sisi fundamental, tetap pertahankan posisi long dengan target keuntungan yang rasional dan tempatkan stop loss di bawah level kunci untuk membatasi risiko jangka pendek. Secara teknikal, level sekitar 11.600 USD per ton menjadi area penting untuk memantau breakout lanjutan.

Secara keseluruhan, pasar tembaga tetap sangat sensitif terhadap berita kebijakan dan perubahan permintaan global. Investor disarankan memantau perkembangan LME, Comex, serta laporan USGS, sambil menerapkan manajemen risiko yang ketat guna menjaga keseimbangan antara peluang keuntungan dan potensi kerugian.

Signal: BUY
Open: 11540 · TP: 11660 · SL: 11460

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image