Rupee India melemah terhadap Dolar AS, dengan USD/INR menembus sekitar 91,00 yang merupakan level tertinggi sepanjang masa. Aliran dana asing keluar dari pasar saham India menambah tekanan, sementara investor menanti sinyal dari data NFP AS sebagai petunjuk kebijakan The Fed.
Di sisi domestik, Indeks Harga Konsumen ritel naik 0,71% secara tahunan pada November, tetap berada di bawah ambang toleransi RBI sebesar 2–6%. Kondisi ini memberi ruang bagi potensi pelonggaran kebijakan moneter jika tren inflasi berlanjut menyerupai ekspektasi pasar.
Secara global, dolar AS berupaya menjaga momentum meskipun posisi DXY mendekati area terendah delapan minggu. Ketidakpastian antara AS dan India dalam kesepakatan perdagangan juga menjadi faktor penguatan bagi mata uang Amerika.
Rilis data NFP AS bulan November yang akan datang menjadi fokus utama, karena dampaknya terhadap ekspektasi pasar terhadap pelonggaran kebijakan Fed. Kondisi lahan tenaga kerja yang lebih lemah dapat memperkuat sinyal penurunan suku bunga.
Pasar juga mengawasi proyeksi FOMC dan pergeseran pandangan terhadap jalannya suku bunga, termasuk potensi pemangkasan bertahap hingga akhir tahun depan. Pewarnaan kebijakan ini secara langsung mempengaruhi pergerakan USD/INR di jangka pendek.
Konstelasi politik dalam agenda kebijakan AS, termasuk spekulasi pengganti Ketua Fed, turut mempengaruhi sentimen pasar. Rumor tersebut menambah volatilitas jangka pendek di pasar mata uang terkait risiko politik dan keuangan.
Secara teknikal, USD/INR diperdagangkan mendekati 90,94 dengan EMA 20-hari yang naik di sekitar 89,94, memberikan dukungan tren jangka pendek yang mengarah ke atas. Garis tren naik juga mendukung bias bullish jangka menengah.
RSI 14-hari berada di 71,7 yang menunjukkan kondisi jenuh beli sehingga potensi konsolidasi atau koreksi ringan bisa terjadi pada momentum yang meluas. Penutupan daily di bawah EMA utama dapat menandai koreksi lebih dalam menuju level bulat 90,00.
Rencana perdagangan yang disarankan adalah posisi beli dengan target sekitar 92,00 dan stop loss dekat 90,50, menjaga rasio risiko/imbalan minimal sekitar 1:1,5. Jika harga menembus 90,50, preferensinya adalah menilai ulang arah trade dan menunggu konfirmasi baru.