Rupee India berusaha memperpanjang pemulihan terhadap dolar AS dengan dinamika pasar yang berubah-ubah. Pergerakan pasangan USDINR mendekati level 90,30 setelah berusaha bertahan di atas EMA 20-hari di 90,18, menunjukkan bias jangka pendek yang lebih positif bagi mata uang AS terhadap rupee. Indikator RSI berada di sekitar 54, menandakan momentum yang seimbang meski harga masih berada di wilayah netral.
Faktor teknis mendominasi percakapan pasar. Harga tertahan di atas EMA 20-hari yang naik, menambah keyakinan bahwa tren jangka pendek masih mendukung dolar. Namun pelaku pasar tetap awas terhadap fluktuasi arus modal asing yang bisa mengubah arah dalam beberapa sesi ke depan.
Di sisi kebijakan, RBI berulang kali menekankan ketahanan ekonomi melalui kebijakan fiskal, moneter, dan regulasi yang terkoordinasi. Laporan bulanan RBI mencatat permintaan domestik yang kuat, dengan kontribusi pedesaan dan perkotaan tetap solid. Kondisi pasar tetap rentan terhadap kejutan eksternal meski fondasi domestik tetap kokoh.
Di tengah sensasi data ekonomi, fokus investor tertuju pada laporan Produk Domestik Bruto AS (PDB) Kuartal III. BEA diperkirakan menunjukkan pertumbuhan tahunan sekitar 3,2 persen, lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Kontribusi terbesar datang dari konsumsi rumah tangga dan aktivitas jasa, meskipun beberapa indikasi pendinginan belanja rumah tangga tetap terlihat.
Indeks dolar DXY mendekati 98,0 menjelang rilis data, memberikan konteks bagi arah pasangan USDINR. Sinyal tersebut diperparah oleh pandangan bahwa peluang pemangkasan suku bunga oleh Fed pada pertemuan mendatang mungkin terbatas, meskipun pasar memperkirakan probabilitas kecil pemotongan pada Januari. Perkembangan ini menambah tekanan pada rupee jika data AS menunjukkan momentum kuat.
Analisis teknikal tetap memantau dinamika harga. USDINR masih mencoba mempertahankan diri di atas EMA 20-hari, yang menolong bias naik jangka pendek. RSI di sekitar 54 menandakan momentum yang seimbang meski volatilitas tetap tinggi karena faktor eksternal.
Rencana trading yang diusulkan adalah membuka posisi long USDINR sekitar 90,30 dengan stop loss di 89,80 dan target profit di 92,00. Setup ini didasarkan pada harga yang berada di atas EMA 20-hari yang meningkat dan adanya kontrol bullish jangka pendek, sehingga potensi kenaikan cukup menarik. Konteks teknikal mendukung eksekusi posisi ini jika harga tetap di atas level kunci.
Manajemen risiko menjadi kunci. Jika harga menembus level support dinamis di sekitar EMA 20-hari atau turun ke 89,14, pertimbangan untuk mengurangi ukuran posisi atau menutup sebagian diperlukan untuk membatasi kerugian. Pelaku pasar juga disarankan memperhatikan pergerakan data AS dan kebijakan Fed yang bisa mengubah arah pair.
Selain itu, pergerakan RBI pada pasar spot dan NDF dapat memicu volatilitas lebih lanjut. Penggunaan trailing stop serta penyesuaian level SL/TP sesuai likuiditas menjadi praktik penting untuk menjaga eksposur tetap terkendali sambil menjaga peluang keuntungan. Pemantauan berita domestik dan dinamika arus modal asing diperlukan untuk menilai kelanjutan tren.