Pada sesi perdagangan Eropa, Menteri Ekonomi Jepang, Minoru Kiuchi, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan campur tangan dalam keputusan kebijakan moneter BoJ. Ketegasan ini mencerminkan otonomi bank sentral sekaligus menahan diri dari komentar publik terkait langkah kebijakan yang akan datang.
Dalam konteks target inflasi 2%, pasar menanti jalur kebijakan yang berkelanjutan. Pelaku pasar berharap BoJ tetap fokus pada kestabilan harga sambil menilai bagaimana instrumen kebijakan dapat menjaga laju pertumbuhan tanpa menimbulkan gejolak.
Sejalan dengan prinsip kesepakatan bersama antara pemerintah dan BoJ, kolaborasi yang erat dinilai krusial untuk menjaga kredibilitas kebijakan dan menenangkan ekspektasi investor terhadap arah moneter ke depan.
Pernyataan tersebut menekankan pentingnya pergerakan pasar saham, valuta asing, dan obligasi yang konsisten dengan kondisi fundamental ekonomi. Ketahanan kebijakan menjadi panduan bagi likuiditas dan volatilitas di berbagai segmen pasar.
Reaksi di pasar FX terkait USD/JPY menunjukkan pemulihan dari tekanan awal: pasangan ini berputar mendekati 155,00 sepanjang sesi Eropa. Adanya dukungan dari penguatan dolar AS turut menjadi faktor pendorong utama pergerakan tersebut.
Secara teknikal-fundamental, dinamika di sekitar level 155 membentuk kisaran penting bagi trader. Dengan ekspektasi stabilitas kebijakan, peluang risiko-imbangan dapat diatur hingga 1:1.5, sehingga rekomendasi arah perdagangan cenderung menuju pembelian jika momentum tetap positif.