Indeks PMI Komposit S&P Global untuk Desember menunjukkan ekspansi aktivitas bisnis AS masih berlanjut, meski laju kenaikannya lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Angka tersebut berada di level 53, menunjukkan wilayah ekspansi, namun pertumbuhan yang lebih moderat dibandingkan November.
Serangkaian ukuran sektor manufaktur turun ke 51,8 dan sektor jasa ke 52,9, menandakan tekanan pada pertumbuhan tetap ada meski tetap positif. Perubahannya mengindikasikan dinamika permintaan yang lebih seimbang di tengah kondisi ekonomi yang lebih menantang.
Kepala ekonom S&P Global Market Intelligence, Chris Williamson, menilai data pendahuluan untuk Desember menunjukkan momentum pemulihan mulai melemah meski ekspansi tahunan tetap ada sekitar 2,5% pada kuartal keempat. Perusahaan juga menahan perekrutan karena prospek lebih menantang dan menurunkan kepercayaan terhadap masa depan.
Reaksi pasar menunjukkan Indeks Dolar AS tetap di bawah tekanan bearish, berfluktuasi sekitar 97,9–98,0. Setelah rilis data, DXY melemah sekitar 0,3% pada hari itu, mendekati level 97,96.
Perubahan data juga menggarisbawahi adanya dinamika risiko di pasar uang terkait ekspektasi kebijakan moneter dan pertumbuhan global. Meskipun survei menunjukkan ekspansi PDB tahunan sekitar 2,5% pada kuartal keempat, momentum yang lebih lemah menambah ketidakpastian bagi investor jangka pendek.
Para analis menilai sentimen pasar masih rapuh karena peningkatan produksi dan lapangan pekerjaan yang melambat. Reaksi terhadap data ini mencerminkan penyesuaian posisi investor menjelang data ekonomi utama berikutnya.