Baru-baru ini, Presiden AS mengancam mengenakan tarif 5% kepada Meksiko jika negara itu tidak meningkatkan pasokan air bagi petani AS. Langkah ini disertai klaim bahwa Mexico melanggar perjanjian lama yang telah menjaga akses air bagi komunitas pertanian AS selama beberapa dekade.
Klaim tersebut berintikan hak air dalam kerangka perjanjian tahun 1944 yang membagi aliran air dari sungai Colorado, Rio Grande, dan wilayah Tijuana. Disebutkan bahwa Mexico memiliki kewajiban sebesar sekitar 800.000 acre-feet air sebagai bagian dari mekanisme berbagi yang telah lama berjalan antara kedua negara.
Padanan kebijakan ini tidak hanya menambah dinamika hubungan bilateral tetapi juga meningkatkan risiko bagi arus perdagangan dan stabilitas regional. Investor menimbang bagaimana respons diplomatik bisa membentuk iklim investasi serta arah aliran modal jangka menengah.
Pasar segera merespons dengan pergerakan pada pasangan USD/MXN yang naik sekitar 0,07% pada hari itu, membawa harga ke sekitar 18,27. Perubahan ini mencerminkan penilaian risiko geopolitik dan ekspektasi volatilitas lebih lanjut pada kurs mata uang tersebut.
Kebijakan semacam ini cenderung mengundang perubahan likuiditas di pasar valuta asing, dengan pelaku pasar meninjau posisi hedging serta potensi pergeseran arah di beberapa aset berisiko. Dalam konteks ini, volatilitas jangka pendek bisa meningkat menjelang negosiasi untuk langkah berikutnya.
Para trader juga memperhatikan pola teknis yang mungkin terbentuk sebagai respons terhadap berita kebijakan, termasuk level support/resistance yang konsisten dengan pergerakan harga terakhir dan potensi entri baru di beberapa pasangan terkait.
Berdasarkan inti laporan, berita tersebut menambah tekanan pada MXN terhadap USD, dengan potensi sinyal bullish bagi pasangan USD/MXN. Jika diasumsikan pembelian, skema target take profit perlu lebih tinggi dari harga masuk untuk memenuhi prinsip risk-reward.
Skenario perdagangan yang direkomendasikan mengambil harga masuk sekitar 18,27 dengan target sekitar 18,68 dan stop loss di sekitar 18,00. Rasio risiko/imbalan sekitar 1,5:1,5 memenuhi standar minimal yang disyaratkan untuk eksposisi tersebut.
Seiring berjalannya waktu, pemetaan risiko perlu meninjau dinamika diplomasi dan perkembangan kebijakan, serta potensi respons ekonomi terhadap perubahan akses air dan perdagangan bilateral.