USD/CAD menghadapi tekanan saat CAD menguat sejalan dengan kenaikan harga minyak mentah. Pemulihan harga minyak dipicu oleh ketegangan Timur Tengah dan risiko gangguan pasokan yang lebih tinggi. Sinyal pasar juga menunjukkan bahwa dolar AS melemah karena ekspektasi dua pemotongan suku bunga Fed di 2026.
Perdagangan pada sesi Asia sekitar 1,3660, dekat level rendah lima bulan di 1,3642 yang tercapai pada akhir Desember. Dinamika tersebut memperlihatkan hubungan terbalik antara pergerakan minyak dan nilai tukar CAD terhadap USD. Investor menilai bagaimana pergeseran harga minyak dapat mempengaruhi arah USD/CAD dalam beberapa sesi ke depan.
WTI kembali menguat dan diperdagangkan sekitar 57,20 dolar per barel setelah mengalami penurunan sebelumnya. Kondisi harga minyak yang lebih tinggi memberikan dukungan bagi CAD karena Kanada adalah eksportir minyak mentah utama ke AS.
Kebijakan geopolitik di Timur Tengah terus menambah risiko pada pasokan minyak global. Serangan udara Saudi di Yaman dan retorika perang Iran meningkatkan kekhawatiran atas gangguan pasokan energi. Pelaku pasar menilai kemungkinan perubahan aliran pasokan akan mempengaruhi harga minyak dan arah mata uang terkait.
Kenaikan harga minyak memberi dukungan bagi CAD karena Kanada adalah negara eksportir minyak utama ke pasar AS. Terjaganya permintaan terhadap minyak mentah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan CAD terhadap USD dalam jangka pendek. Investor juga mempertimbangkan bagaimana volatilitas geopolitik dapat memicu pergeseran aliran modal.
Meskipun CAD mendapat manfaat dari minyak, volatilitas pasar tetap tinggi karena faktor geopolitik yang dapat mengubah dinamika aliran modal serta sentimen risiko global. Pergerakan USD/CAD tetap bisa mengarah turun jika tekanan minyak terus meningkat. Namun risiko pembalikan juga perlu diwaspadai.
Sinyal kebijakan Fed menunjukkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember, membawa total 2025 menjadi 75 basis poin. Kebijakan tersebut menandakan langkah penyesuaian stimulus yang pelan namun berkelanjutan untuk menyeimbangkan tenaga kerja dan inflasi. Pelaku pasar menilai implikasinya terhadap dolar AS dalam beberapa kuartal ke depan.
Alat FedWatch CME menunjukkan probabilitas sekitar 81,7% bahwa suku bunga akan ditahan pada pertemuan Januari, naik dari 77,9% seminggu sebelumnya. Peluang pemotongan 25 basis poin di bulan itu turun menjadi sekitar 18,3% dari 22,1% pekan lalu. Data ini menambah gambaran bahwa tekanan kebijakan moneter AS bisa menahan tekanan pada USD dalam waktu dekat.
Di sisi lain, pasar terus memantau potensi dua pemotongan tambahan pada 2026. Sementara itu, risiko geopolitik dan volatilitas harga minyak tetap menjadi faktor utama bagi arah USD/CAD dalam jangka pendek hingga menengah. Trader disarankan mengintegrasikan kedua faktor ini dalam manajemen risiko mereka.