DXY Stabil di Sekitar 98,00: Prospek Fed 2026 dan Pembicaraan Ukraina Pengaruhi Dolar AS

Indeks Dolar Stabil di Awal Perdagangan Eropa

Indeks Dolar AS (DXY) berada datar di sekitar level 98,0 pada pembukaan sesi Eropa hari Senin, mencerminkan pasar yang berhati-hati menimbang faktor teknikal dan fundamental. Pergerakan ini menunjukkan konsensus pelaku pasar bahwa arah dolar sedang menunggu sinyal lebih jelas dari data ekonomi maupun kebijakan lebih lanjut. Selain itu, suasana liburan akhir tahun cenderung menekan volume perdagangan, sehingga respons terhadap berita relatif terbatas.

Para pelaku pasar menilai potensi perubahan aliran dolar seiring fokus pada ekspektasi penurunan suku bunga di masa depan dan pengumuman mengenai pimpinan Federal Reserve yang baru. Isu-isu tingkat kebijakan dan komposisi Dewan Gubernur menjadi faktor kunci yang dapat menambah volatilitas di kalangan investor institusional. Sementara itu, kalender data domestik yang suram atau kuat bisa memicu pergeseran tajam dalam beberapa jam perdagangan berikutnya.

Volume perdagangan diperkirakan menipis menjelang liburan Tahun Baru, membuat pergerakan DXY lebih rentan terhadap kejutan data maupun berita geopolitik. Dalam saat seperti ini, faktor teknikal seperti level support-resistance kunci dan pola grafik bisa menjadi panduan bagi investor jangka pendek yang ingin memanfaatkan fluktuasi kecil di sekitar indeks utama. Secara umum, dinamika dolar tetap berada dalam kerangka volatilitas yang lebih rendah dibandingkan periode pelaporan sebelumnya.

Kebijakan The Fed dan Prospek Suku Bunga 2026

The Fed memangkas suku bunga federal sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan bulan Desember, sehingga kisaran target menjadi 3,50%–3,75%. Langkah ini menegaskan sikap lembaga tersebut yang cenderung melanjutkan penyesuaian kebijakan secara bertahap untuk menilai dampaknya terhadap inflasi dan tenaga kerja. Meski ada sinyal pelonggaran, pasar tetap menilai tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kebijakan harga.

Dengan pemangkasan kumulatif sebesar 75 basis poin sepanjang 2025, pasar mulai memperkirakan bagaimana respons ekonomi terhadap langkah pelonggaran. Berbagai indikator menjelang 2026 menunjukkan bahwa prospek pelonggaran lebih lanjut masih relevan, meski laju inflasi dan kekuatan tenaga kerja akan menjadi pembatas utama bagi langkah-langkah berikutnya. Keputusan kebijakan mendatang sangat bergantung pada progres data ekonomi utama yang dirilis sepanjang waktu.

Pasar memprakirakan setidaknya dua kali penurunan suku bunga oleh bank sentral AS pada tahun 2026 di tengah pendinginan pasar tenaga kerja dan penurunan inflasi. Meski demikian, efek pemotongan kebijakan terhadap DXY tergantung bagaimana realisasi kebijakan dan respons pasar terhadap data ekonomi. Secara umum, ekspektasi pelonggaran berpotensi memberikan tekanan pada dolar, namun volatilitasnya akan ditentukan oleh kejutan data dan komentar pejabat Fed.

Faktor Geopolitik, Independensi Fed, dan Aliran Safe-Haven

Di sisi lain, risiko geopolitik dan ketidakpastian global dapat meningkatkan aliran safe-haven, yang secara tradisional mendukung dolar AS. Ketika pasar melihat potensi konflik atau ketidakpastian ekonomi, investor sering mencari perlindungan di aset likuid seperti indeks dolar, meskipun ekspektasi pelonggaran kebijakan bisa menahan momentum tersebut. Kondisi ini memperjelas bahwa arah dolar tidak sinkron satu arah, melainkan dipicu oleh dinamika risiko global dan kebijakan domestik.

Trump menyatakan kemajuan pembicaraan dengan Ukraina terkait kemungkinan kesepakatan damai, meskipun tidak ada garis waktu resmi. Perkembangan seperti ini berpotensi mengubah sentimen risiko dan mempengaruhi evaluasi kebijakan moneter AS di masa depan. Dalam konteks ini,para pelaku pasar akan memantau pernyataan pejabat pemerintah dan perkembangan diplomatik sebagai faktor pendukung volatilitas di pasar valuta asing.

Presiden AS tersebut juga menyoroti bahwa kemajuan tersebut mungkin memerlukan beberapa minggu untuk diselesaikan dan tidak ada jadwal yang pasti. Ketidakpastian dalam perkembangan di Ukraina menambah dinamika risiko global yang dapat mengubah preferensi instrumen investasi, termasuk dolar. Secara keseluruhan, investor perlu menimbang dua peso utama: dampak kebijakan moneter AS terhadap dollar dan risiko geopolitik yang berpotensi mengubah aliran modal dunia.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image