USD/CHF menguat beruntun sejalan dengan dorongan dolar AS setelah dirilis Risalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menandakan jeda dalam penurunan suku bunga. Pasar memungut sinyal bahwa kebijakan Fed akan lebih berhati-hati, mendukung pergerakan dolar dan mendorong pasangan ini untuk menguat. Pada sesi perdagangan awal Eropa, USDCHF diperdagangkan sekitar 0,7930, menandai kelanjutan momentum bullish yang terlihat beberapa hari terakhir.
Rilis risalah tersebut juga mengungkap adanya perbedaan pandangan di antara para anggota komite, dengan mayoritas menilai tidak melanjutkan penurunan suku bunga jika inflasi tetap terkendali. Beberapa pejabat The Fed menunjukkan preferensi untuk menjaga kebijakan pada level saat ini untuk menjaga pasar tenaga kerja. Sementara itu, pasar menilai peluang dua penurunan lanjutan pada 2026 dapat mengurangi tekanan terhadap dolar dalam jangka menengah.
Di sisi lain, sentimen terhadap franc Swiss masih dipengaruhi oleh risiko geopolitik dan dinamika fiskal global. Indikator KOF Swiss menunjukkan pembacaan 103,4 pada Desember, melampaui ekspektasi dan menjadi tertinggi sejak September 2024, khususnya pada sisi manufaktur. Secara teknikal, tren kenaikan empat hari berturut-turut pada USD/CHF menunjukkan momentum bullish yang bisa bertahan jika data ekonomi tetap mendukung.
Kinerja finansial Swiss terlihat positif dari pembacaan KOF yang meningkat 1,7 poin menjadi 103,4, menandakan prospek manufaktur yang lebih baik dan ketahanan ekonomi. Peningkatan ini bisa memperkuat CHF ketika investor mencari perlindungan di tengah ketidakpastian global. Namun, pergerakan USD menguat karena dinamika kebijakan moneter AS yang masih memicu arus dana masuk ke dolar.
Risalah FOMC menggambarkan adanya perpecahan pendapat di dalam komite mengenai jalur kebijakan, dengan sebagian besar peserta menilai mungkin tepat untuk tidak melanjutkan penurunan suku bunga jika inflasi menurun seiring waktu. Beberapa pejabat Fed juga menekankan perlunya menjaga kebijakan akomodatif untuk sementara waktu guna mendukung pasar kerja yang melemah. Faktor-faktor ini menciptakan volatilitas di pasar mata uang dan menjaga USDCHF tetap rentan terhadap kejutan data ekonomi.
Selain itu, probabilitas hold pada pertemuan Januari versi CME FedWatch berada di 85,1%, naik dari 83,4% sehari sebelumnya, sementara peluang pemangkasan 25 basis poin turun menjadi 14,9%. Pasar juga menunggu penunjukan ketua Fed yang baru, dengan beberapa spekulasi bahwa kandidat dari pemerintahan tertentu bakal mempengaruhi kebijakan di masa depan. Dalam konteks ini, permintaan terhadap CHF sebagai aset safe-haven bisa meningkat jika risiko geopolitik memburuk atau defisit fiskal memburuk.
Dengan dinamika tersebut, para trader bisa mempertimbangkan posisi long USDCHF jika momentum dolar berlanjut dan dukungan teknikal tetap kuat. Namun, mereka juga harus siap menghadapi perubahan sentimen jika data inflasi AS menunjukkan perkembangan yang berbeda dari ekspektasi pasar. Disiplin manajemen risiko tetap diperlukan untuk menjaga peluang keuntungan sejalan dengan volatilitas yang ada.
Penempatan entri sekitar 0,7930 dapat dipertimbangkan dengan stop loss di sekitar 0,7860 dan take profit di sekitar 0,8040, menjaga rasio risiko-imbangan minimal sekitar 1:1,5. Investor perlu memonitor kejutan data ekonomi AS atau perubahan kebijakan Fed yang bisa meredam momentum kenaikan. Selain itu, faktor geopolitik yang bereskalasi bisa membuat pergerakan USDCHF berubah arah tanpa peringatan.
Analisis ini menggarisbawahi bahwa pasangan ini berada dalam fase jelas bullish jangka pendek, namun tetap rentan pada perubahan kebijakan moneter dan gejolak geopolitik. Trader juga sebaiknya meninjau ulang posisi secara berkala sesuai update risalah, data inflasi, dan komentar pejabat bank sentral. Secara umum, peluang keuntungan terlihat menarik jika risiko dapat dikelola dengan disiplin dan rencana manajemen risiko yang jelas.