Kementerian Keuangan Tiongkok mengumumkan rencana menerbitkan obligasi pemerintah ultra-panjang pada 2026 guna mendanai inisiatif strategis nasional dan meningkatkan keamanan negara. Kebijakan ini sejalan dengan fokus pemerintah pada pembiayaan jangka panjang untuk proyek-proyek vital yang membutuhkan komitmen fiskal lebih besar di masa depan.
Pengumuman ini mengikuti pertemuan untuk melaksanakan keputusan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat, menegaskan arah kebijakan yang stabil meski ada tekanan fiskal dan perlambatan ekonomi global.
Investor akan memperhatikan ukuran, imbal hasil dan jadwal penerbitan untuk menilai dampak terhadap yield obligasi domestik serta aliran modal internasional yang dapat memengaruhi nilai tukar dan likuiditas pasar obligasi.
Dana tersebut akan diarahkan untuk modernisasi peralatan berskala besar dan program tukar tambah barang konsumsi.
Alokasi ini mencerminkan komitmen untuk mendukung strategi nasional, sambil menjaga stabilitas fiskal melalui pembiayaan jangka panjang.
Kementerian menyatakan rencana ini masih dalam tahap perencanaan, tanpa rincian ukuran penerbitan atau profil imbal hasil, sehingga pasar menunggu detail teknis lebih lanjut.
Reaksi pasar terhadap berita ini terlihat pada pasangan AUD/USD yang melemah sekitar 0,05% menjadi sekitar 0,6650 pada saat rilis.
Secara fundamental, langkah China untuk meningkatkan pembiayaan jangka panjang dapat mempengaruhi pola aliran modal global dan persepsi risiko, yang pada gilirannya bisa memberi tekanan pada mata uang komoditas seperti AUD.
Sejauh data yang tersedia terbatas, tidak ada sinyal perdagangan definitif untuk jangka pendek pada pasangan ini; investor sebaiknya menunggu detail ukuran obligasi, tenor, dan imbal hasil yang lebih jelas sebelum mengambil posisi.